Masih berhubungan dengan akhir tahunan, tapi tidak menceritakan blog lo h..namun ini tentang Panduan Belanja Akhir Tahun 2007. Tentu masih ...
Masih berhubungan dengan akhir tahunan, tapi tidak menceritakan blog loh..namun ini tentang Panduan Belanja Akhir Tahun 2007. Tentu masih segar dalam ingatan kita bahwa di penghujung akhir tahun 2007 ini, negara Indonesia tercinta punya hajatan besar karena didaulat sebagai tuan rumah COP-13 UNFCCC di Nusa Dua, Bali. Berbagai isu seputar pemanasan global diungkap ke permukaan. Setelah melalui perundingan alot dan perpanjangan waktu hingga satu haru, akhirnya semua delegasi Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) menyepakati “Bali Road Map”.
Sehubungan dengan masalah global warming tersebut, Greenpeace, organisasi pecinta lingkungan terbesar di dunia, membuat ranking vendor elektronika yang telah mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan pada produknya. Ranking yang dinamai 'Guide to Greener Electronics' ini pertama kali dirilis pada Agustus 2006 dan sekarang sudah masuk ke versi enam. 18 manufaktur papan atas yang diteliti adalah produsen PC dan ponsel, sementara itu manufaktur TV dan game konsol baru dimasukkan pada kuartal akhir 2007 ini. Mereka diteliti sesuai dengan kebijakannya pada zat kimia berbahaya, daur ulang dan tanggung jawab ketika produk sudah tidak dipakai oleh konsumen.
Bagaimana nasib vendor favoritmu hubungannya dengan teknologi ramah lingkungan? Yuk kita lihat sama-sama....

Ini menurut Greenpeace Green Guide lohhh, Nokia yang biasanya selalu menduduki kelas atas pada tiap versinya kali ini turun drastis ke peringkat sembilan. Hal ini karena masalah defisiensi pada praktek penarikan kembali (takeback) di Thailand, Rusia dan Argentina. Motorola juga mengalami hal serupa, peringkat turun dari posisi 9 ke posisi 14. Hal ini karena mendapat poin penalti untuk masalah pratek takeback dan daur ulang terutama di Filipina, Thailand dan India, bahkan layanan tidak tersedia di Rusia.
Sementara itu posisi pertama diduduki oleh Sony Ericsson diteruskan Samsung pada posisi dua yang mendapat skor 7.7. Sony Ericsson dan Samsung mendapat nilai bagus dari Greenpeace dan mendapat banyak penghargaan pada produk bebas PVC. Sony Ericsson berada di depan dalam hal kesiapan pengaturan batas waktu untuk penghapusan zat kimia berbahaya dimana kebanyakan perusahaan lain baru sebatas mengidentifikasikan untuk aksi mendatang. Perusahaan tersebut menghapus Phthalates, Beryllium dan beberapa campuran antimony pada 1 Januari 2008.
Kriteria penilaian menggambarkan ranking permintaan kampanye Toxic Tech pada perusahaan elektronik. Tuntutan dari Greenpeace pada perusahaan ada dua hal, pertama harus membersihkan produknya dengan menghapuskan zat berbahaya, kedua bertaunggung jawab mendaur ulang dan menarik kembali (takeback) produknya jika sudah tidak terpakai.
Dua isu tersebut berhubungan, penggunan bahan kimia berbahaya pada elektronik mencegah daur ulang aman ketika produk-produk telah dibuang. Hanya saja, perlu diketahui bahwa pada ranking tersebut, Greenpeace tidak menilai perusahaan pada standard laboratorium, penggunaan energi atau isu yang lain.
Berikut ini Detail rankingnya:
Saat ini, nilai tertinggi vendor elektronika adalah 7.7, masih jauh untuk menjadikan produknya benar-benar hijau dengan nilai 10 yang dinilai dari berbagai aspek. Namun, pemberian ranking seperti ini tentu akan memacu para vendor untuk terus melakukan perbaikan pada produknya agar benar-benar ramah lingkungan.
Setujukah sampeyan dengan ranking Greenpeace tersebut, emangnya produk merk apa sih yang sampeyan pake? :D
Sehubungan dengan masalah global warming tersebut, Greenpeace, organisasi pecinta lingkungan terbesar di dunia, membuat ranking vendor elektronika yang telah mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan pada produknya. Ranking yang dinamai 'Guide to Greener Electronics' ini pertama kali dirilis pada Agustus 2006 dan sekarang sudah masuk ke versi enam. 18 manufaktur papan atas yang diteliti adalah produsen PC dan ponsel, sementara itu manufaktur TV dan game konsol baru dimasukkan pada kuartal akhir 2007 ini. Mereka diteliti sesuai dengan kebijakannya pada zat kimia berbahaya, daur ulang dan tanggung jawab ketika produk sudah tidak dipakai oleh konsumen.
Bagaimana nasib vendor favoritmu hubungannya dengan teknologi ramah lingkungan? Yuk kita lihat sama-sama....
Ini menurut Greenpeace Green Guide lohhh, Nokia yang biasanya selalu menduduki kelas atas pada tiap versinya kali ini turun drastis ke peringkat sembilan. Hal ini karena masalah defisiensi pada praktek penarikan kembali (takeback) di Thailand, Rusia dan Argentina. Motorola juga mengalami hal serupa, peringkat turun dari posisi 9 ke posisi 14. Hal ini karena mendapat poin penalti untuk masalah pratek takeback dan daur ulang terutama di Filipina, Thailand dan India, bahkan layanan tidak tersedia di Rusia.
Sementara itu posisi pertama diduduki oleh Sony Ericsson diteruskan Samsung pada posisi dua yang mendapat skor 7.7. Sony Ericsson dan Samsung mendapat nilai bagus dari Greenpeace dan mendapat banyak penghargaan pada produk bebas PVC. Sony Ericsson berada di depan dalam hal kesiapan pengaturan batas waktu untuk penghapusan zat kimia berbahaya dimana kebanyakan perusahaan lain baru sebatas mengidentifikasikan untuk aksi mendatang. Perusahaan tersebut menghapus Phthalates, Beryllium dan beberapa campuran antimony pada 1 Januari 2008.
Kriteria penilaian menggambarkan ranking permintaan kampanye Toxic Tech pada perusahaan elektronik. Tuntutan dari Greenpeace pada perusahaan ada dua hal, pertama harus membersihkan produknya dengan menghapuskan zat berbahaya, kedua bertaunggung jawab mendaur ulang dan menarik kembali (takeback) produknya jika sudah tidak terpakai.
Dua isu tersebut berhubungan, penggunan bahan kimia berbahaya pada elektronik mencegah daur ulang aman ketika produk-produk telah dibuang. Hanya saja, perlu diketahui bahwa pada ranking tersebut, Greenpeace tidak menilai perusahaan pada standard laboratorium, penggunaan energi atau isu yang lain.
Berikut ini Detail rankingnya:
- 7.7. Sony Ericsson = Perbaikan pada pelaporan program takeback untuk daur ulang, seluruh model ponsel sejak tahun 2006 bebas plastik PVC. Nilai jatuh pada praktek takeback yang disediakan untuk pelanggan tentang bagaimana daur ulang ponsel yang tidak terpakai
- 7.7. Samsung = Perbaikan besar, dengan banyak produk bebas kimia beracun. Semua produk LCD panel bebas plastik PVC, papan circuit ponsel bebas BFRs. Poin hilang pada praktik takeback yang tidak komplit
- 7.3. Sony = Banyak produk bebas racun PVC dan perbaikan pelaporan pada daur ulang dan takeback khususnya di Amerika Serikat
- 7.3. Dell = Belum ada perubahan sejak versi terakhir, masih tidak ada produk di pasar yang tanpa zat kimia buruk
- 7.3. Lenovo = Belum ada perubahan sejak versi terakhir, masih tidak ada produk di pasar yang tanpa zat kimia buruk
- 7. Toshiba = Banyak perbaikan pada racun kima tapu masih melobi Amerika Serikat untuk kebijakan pemungutan takeback
- 7. LG Electronic = Belum ada perubahan sejak versi terakhir, perlu lebih banyak takeback untuk produk lain dibanding pada ponsel
- 7. Fujitsu-Siemens = Belum ada perubahan sejak versi terakhir, perlu batas waktu penghapusan racun, cakupan wilayah takeback lebih baik dan pelaporan pada jumlah daur ulang
- 6.7. Nokia = Jatuh, kuat pada masalah kimia beracun, naum penghapusan poin penalty untuk defisiensi pada praktek takeback di Thailand, Rusia dan Argentina selama uji coba
- 6. HP = Akhirnya menyediakan batas waktu untuk penghapusan kimia beracun buruk, walaupun belum pada semua produk, perlu perbaikan cakupan takeback
- 6. Apple = Sedikit perbaikan pada iMacs baru dan beberapa iPod dikurangi untuk kimia beracun, program takeback masih perlu lebih bekerja
- 6. Acer = Belum ada perubahan sejak versi terakhir, perlu perbaikan cakupan takeback dan laporan jumlah daur ulang
- 5. Panasonic = Belum ada perubahan sejak versi terakhir, perlu perbaikan cakupan takeback dan laporan sejumlah daur ulang
- 5. Motorola = Jatuh pada poin penalty untuk praktek takeback yang jelek di Filipina, Thailand dan India terungkap pada uji coba Greenpeace. Masih belum ada batas waktu untuk penghapusan pada kimia yang paling berbahaya
- 4.7. Sharp = Suatu nilai tambah pada penghapusan kimia beracun tapi buruk pada kebijakan dan praktek takeback
- 2.7. Microsoft = Batas waktu lama pada penghapusan kimia beracun (2011), buruknya kebijakan dan praktek takeback
- 2. Philips = Tidak ada batas waktu untuk penghapusan kimia beracun, nilai kosong pada kebijakan dan praktek sampah elektronik (e-waste)
- 0. Nintendo = Brand global pertama yang memiliki skor kosong pada semua kriteria!
Saat ini, nilai tertinggi vendor elektronika adalah 7.7, masih jauh untuk menjadikan produknya benar-benar hijau dengan nilai 10 yang dinilai dari berbagai aspek. Namun, pemberian ranking seperti ini tentu akan memacu para vendor untuk terus melakukan perbaikan pada produknya agar benar-benar ramah lingkungan.
Setujukah sampeyan dengan ranking Greenpeace tersebut, emangnya produk merk apa sih yang sampeyan pake? :D
COMMENTS