Donor darah berarti memberikan sebagian darah yang kita miliki untuk disumbangkan kepada orang lain. Ada dua jenis donor darah yaitu donor...
Donor darah berarti memberikan sebagian darah yang kita miliki untuk disumbangkan kepada orang lain. Ada dua jenis donor darah yaitu donor secara sukarela dan donor keluarga. Donor darah sukarela berarti kita tidak mendapatkan imbalan dan rela jika nantinya darah yang kita donorkan digunakan untuk orang yang membutuhkan. Biasanya PMI memberikan snack secukupnya hanya sekedar untuk menambah energi dari sekitar 300cc darah yang telah kita keluarkan. Sedangkan donor darah keluarga biasanya akan diberikan langsung kepada anggota keluarganya yang sedang sakit dan membutuhkan transfusi darah. Karena digunakan untuk kepentingan keluarga, maka si pendonor malah dikenai biaya tertentu sebagai biaya administrasi. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari si pendonor. Diantara yang saya tahu (CMIIW) adalah badan yang menjadi sehat karena adanya pergantian darah, dicek kondisi kesehatan oleh petugas PMI, dan sebagainya selain tentunya itu adalah bentuk amal sosial kepada sesama.
Begitu berharganya darah itu hingga sangat sayang kalau terbuang secara sia-sia misalnya ketika terjadi perkelahian berdarah atau dirusak dengan narkoba. Mungkin kita sering mendengar jargon “Setetes Darah Kita, Nyawa Bagi Orang Lain”. Memang begitulah adanya, bisa dibayangkan banyak korban bencana alam yang kekurangan darah dan sangat membutuhkan bantuan darah agar tetap bisa bertahan.
Alhamdulillah, saya termasuk cukup aktif untuk mendonorkan darah ke PMI. Sesuai dengan kartu PMI, tercatat sudah donor sebanyak 24 kali selama 6 tahun. Ada yang membuat saya surprise ketika mendonorkan darah yang paling terakhir pada 20 oktober kemarin di PMI UTDC Surakarta. Pada waktu itu saya minta tolong kepada petugas untuk mengganti kartu donor saya yang telah usang diganti dengan yang baru. Seperti biasa, donor darah berjalan dengan lancar, hanya nyeri sebentar ketika jarum suntik berukuran besar menusuk urat nadiku. Selesai donor menunggu selesainya petugas mengetik kartu yang baru.
Tidak berapa lama kemudian dipanggil petugas untuk masuk ke dalam ruangan dan disuruh duduk menunggu sebentar. Didekat saya, ada seorang yang sedang menulis formulir yang sudah sangat saya kenal yaitu formulir isian aplikasi kartu Shar-E Muamalat. Didalam ruangan itu saya juga melihat beberapa kardus berisi kartu perdana Shar-E Muamalat seperti halnya kartu perdana selular. Pikirku, PMI bekerja sama dengan Bank Muamalat untuk menjual kartu Shar-E seperti halnya yang dilakukan bekerja sama dengan Kantor Pos.
Petugas kemudian mengambil satu box Shar-E berisi starter kit dan kartu ATM Shar-E yang diserahkan kepada saya. Baru tau kalau ternyata Kartu Shar-E itu berfungsi sebagai kartu anggota PMI bagi yang telah melakukan donor darah minimal 10 kali. Saya pun mengisi formulir aplikasi kartu Shar-E sebagai tanda bukti penerimaan dan kepemilikan kartu anggota PMI tersebut.
Kartu tersebut diberikan secara gratis atau sama sekali tidak dipungut biaya, tentu saja saldo di dalam kartu anggota yang juga berfungsi sebagai kartu ATM tersebut masih kosong. Berbeda dengan ketika membeli kartu perdana Shar-E di kantor Pos atau Bank Muamalat seharga 125.000 yang terisi saldo sebesar 100.000.
Saat ini, saya juga sudah memiliki kartu Shar-E yang beberapa waktu lalu pernah kena insiden ATM Bersama yang bermasalah, namun ternyata uangnya cepat kembali hanya membutuhkan waktu 2 hari setelah komplain. Sekarang jadi bingung, dari dua kartu Shar-E yang kumiliki, mana yang akan aku pakai. Dipakai semuanya tentu percuma karena saldonya bakal sedikit sedikit semua. Apalagi selain Shar-E, juga memiliki kartu ATM yang lain. Ada yang menyarankan memilih memakai kartu Share-PMI dimana selain memiliki fungsi sebagai kartu anggota donor dan ATM, nomornya juga agak bagusan dikit dibanding yang Shar-e satunya.
Nomor Share-PMI ku : 910 747 5099, Nomor Shar-E biasa : 900 2304 199 (bagi yang mau donor uang, dipersilahkan loo… :D ). Kira-kira pilih yang mana ya????…
Kembali ke laptop PMI. Sayangnya, ketika saya bertanya kepada petugas PMI, program ini baru ada untuk PMI Solo saja. Sehingga kartu anggota+Shar-E tersebut hanya bisa berlaku untuk digunakan di PMI Solo. Secara berangsur, PMI Solo akan menggunakan sistem digital untuk pencatatan kartu donor darah. Untuk saat ini, bagi yang sudah memiliki kartu anggota seperti saya, jika ingin mendonorkan darah masih perlu untuk membawa kartu PMI. Sepertinya, nantinya sistem yang digunakan adalah menggunakan barcode untuk melakukan penghitungan bertambah. Seperti halnya barcode untuk mencatat harga barang di supermarket.
Semoga saja, PMI Pusat juga mengadakan kerja sama seperti ini yang kemudian diteruskan ke seluruh daerah menjadi program nasional PMI untuk digitalisasi sistem di PMI yang bisa online ke seluruh cabang PMI di seluruh Indonesia. Dengan begitu, akan semakin mudah bagi PMI untuk mencatat data statistik pendonor darah, mana daerah yang kekurangan atau kelebihan stok darah maupun golongan darah tertentu dan seterusnya. Ketika donor kemarin, saya juga sempat tahu kalau kantong darah untuk golongan AB sedang kosong. Sementara kantung darah yang terbanyak adalah dari golongan A termasuk saya.
Kalau Anda memiliki golongan darah AB, sangat disarankan untuk melakukan donor darah karena memang agak jarang yang memiliki golongan darah ini dibanding yang lain. Untuk yang memiliki golongan darah lain, tentu juga akan sangat baik jika mendonorkan darah. Karena gak ada yang perlu ditakutkan untuk mendonor jika dan hanya jika Anda dalam kondisi sehat. Hanya orang sehat lah yang berani dan bisa mendonorkan darah, itu berarti orang yang mendonorkan darah pada umumnya adalah orang-orang yang sehat. Kalau ada yang masih takut untuk mendonorkan darah, berarti Anda mungkin termasuk golongan yang belum sehat…hehehehe …
Makanya perbanyak olahraga, makan minum yang menyehatkan, istirahat yang cukup. Jangan suka makan minum yang bikin sakit, heran deh kepada orang-orang yang dengan bangganya makan minum yang tidak menyehatkan, malah bikin pusing sampai muntah-muntah. Mereka menganggapnya sebagai style, gaya hidup…yaa…gaya hidup orang sakit.
Kesimpulan:
Untuk membuktikan bahwa Anda adalah orang sehat, bisa dengan melakukan donor darah. Agar harta yang Anda miliki juga bersih dan sehat tidak terkandung kuman-kuman atau virus bunga riba, simpanlah uang Anda di bank syariah dan tentu saja dengan berzakat dan infaq :)
Hayoo…siapa yang lagi sakit ngacungggg… :D
COMMENTS