VS Muwarah pake Buwanget!!!…Malaysia benar-benar tak tahu diri..tak tahu malu…Inikah tetangga yang baik? Berapa banyak kekayaan budaya kita ...
VS
Muwarah pake Buwanget!!!…Malaysia benar-benar tak tahu diri..tak tahu malu…Inikah tetangga yang baik? Berapa banyak kekayaan budaya kita yang telah dibajak mereka? Bahkan…kesenian dari kota kelahiranku sendiri, Ponorogo yang sudah dikenal mungkin seluruh dunia bisa bisanya dibajak oleh Malaysia. Sebenarnya sudah agak lama temanku pecinta Reog di Jember memberi tahu aku ketika lewat YM, tapi karena entah kesibukan apa sehingga lupa untuk menelusurinya. Akhirnya DetikCOm, Kompas, dan Angelina Kusuma mengingatkanku dengan liputan artikelnya. Malasyia emang bener-bener Maling Asia.
Dan inilah asal muasal dari kebudayaan Barongan Malaysia yang saya kutip dari Heritage Malaysia:
Barongan menggambarkan kisah-kisah di zaman Nabi Allah Sulaiman dengan binatang-binatang yang boleh bercakap. Kononnya, seekor harimau telah terlihat seekor burung merak yang sedang mengembangkan ekornya. Apabila terpandang harimau, merak pun melompat di atas kepala harimau dan keduanya terus menari. Tiba-tiba Pamong (Juru Iring) bernama Garong yang mengiringi Puteri Raja yang sedang menunggang kuda lalu di kawasan itu. Pamong lalu turun dari kudanya dan menari bersama-sama binatang tadi. Tarian ini terus diamalkan dan boleh dilihat di daerah Batu Pahat, Johor dan di negeri Selangor.
Asal muasal yang dibuat sekenanya saja, Nabi Sulaiman emang dulu main ke Malaysia ya?? Kenapa kok bisa mirip banget dengan Reog Ponorogo? Kenapa juga Malaysia sudah beberapa kali mengikuti Festival Reog Internasional ketika Grebeg Syuro?
DIkutip dari Kompas:
Beredarnya kabar tarian Barongan tersebut membuat warga Ponorogo dan instansi pemerintahan setempat sempat kaget. Pasalnya Pemerintah Kabupaten Ponorogo sendiri telah mendaftarkan tarian reog Ponorogo sebagai hak cipta milik kabupaten Ponorogo tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh menteri hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia.
Selain itu, kata Tobrani, sangat tidak relevan jika Malaysia mengklaim kesenian reog adalah miliknya karena selama ini untuk memiliki peralatan tersebut saja mereka membeli dari ponorogo. “Jadi tidak mungkin bila sebuah Negara memiliki kesenian kebudayaan dan tidak mampu membuat peralatannya sendiri,” katanya.
Untuk membuktikan hal itu, Tobroni juga sempat melakukan pengecekan ke beberapa perajin reog di Ponorogo dan hasilnya para perajin mengaku dalam tahun ini banyak mendapatkan order dari para pelanggannya di Malaysia. “Itu adalah bukti bahwa Malaysia melakukan penjiplakan,” katanya.
Yang ini versi Detikcom:
“Persis bahkan sama. Yang paling terlihat adalah kedua tarian tersebut sama-sama memiliki ikon utama yaitu topeng dadak merak yaitu topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak. Dadak merak tersebut seharusnya asli budaya dari Ponorogo bukan budaya dari Melayu Malaysia,” papar Sodiq.
Menurut dia, yang membedakan adalah jalan cerita antara Tarian Barongan dan Reog Ponorogo. Alur cerita pada Tarian Barongan yaitu cerita tentang Nabi Sulaiman yang sedang berbicara dengan berbagai binatang di sebuah hutan, termasuk dengan harimau yang di atasnya terdapat burung merak.
Sedangkan pada Reog Ponorogo menceritakan tentang perjalanan Prabu Kluno Siwandono yang berangkat dari Ponorogo menuju Kediri untuk melamar Putri Songgo Langit. Lalu dalam perjalanan dihadang Singo Barong yaitu harimau berhiaskan burung merak.
Apa lagi produk nasional kita yang akan dibajak oleh Malaysia? Encik, Apa Maumu?
SBY!!!!! Tunjukkan Nyalimu!!! Tirulah Soekarno yang dengan lantang mengucap “GANYANG MALAYSIA!”
Sebagai Tetangga yang Baik, Apa yang bisa kita lakukan?
1. Mungkin bisa dari yang kecil-kecil dulu, seperti yang dilakukan oleh mas Iman Brotoseno dengan kaos uniknya. Kalau banyak yang memakai kaos seperti itu, tentunya akan menyadarkan kita untuk tidak usah wisata ke Malaysia. Udah tau sendiri kan perlakuan mereka seperti apa kepada kita.
update: ternyata sudah ada kawos Malingsia bagi yang mau beli.
2. Perlu juga untuk boykott produk Malaysia??? (eg: XL) atau memunculkan isu buyback seperti yang saat ini lagi panas mengenai isu kepemilikan saham Temase dan buyback pada Telkomsel dan Indosat.
3. Demo. Teman-teman warga Ponorogo sudah melakukan, semoga bisa segera ditindaklanjuti.
4. Hacking. Bisa ditebak, sebentar lagi situs Heritage tersebut pasti akan segera koid.
5. Segera mematenkan produk-produk asli Indonesia.
6. Semoga saja media massa berani memboycott iklan Malaysia yang sering muncul di surat kabar nasional maupun televisi.
7. Depnaker menutup ijin kerja ke Malaysia untuk TKI
8. Travel Warning dari pemerintah untuk bepergian ke Malaysia
9. Apa lagi?????
Note: Kredit foto reog dari Kompas, foto barongan Malaysia dari Heritage Malaysa. Logo Malingsia dari Malingsia.com
COMMENTS