Idul Fitri memang sudah lama dilalui, tapi apa salahnya kembali ke fitrah? Kembali ke fitrah yang saya maksudkan di sini adalah kembali ke t...
Idul Fitri memang sudah lama dilalui, tapi apa salahnya kembali ke fitrah? Kembali ke fitrah yang saya maksudkan di sini adalah kembali ke thema default wordpress. Thema apa-adanya. Terlalu banyak pernak pernik gak penting terkadang membosankan juga, apalagi jika thema yang dibikin hanya sekedar berniat untuk gagah-gagahan, keren-kerenan. Biar tampil beda. Suatu saat, saya juga ingin blog saya terlihat apa adanya dengan kembali ke semula. Bahkan background header yang defaultnya biru saya samakan dengan background content biar terlihat tidak ada sekat di dalamnya. Tapi tetap mengandung unsur warna biru, gak tau mengapa kok saya menyukai warna ini.
"Loh... merubah penggunaan thema secara signifikan seperti ini bisa mempengaruhi SEO lo.. bisa masup ke sandbox,"ujar pakar SEO. "Ahh...biarlah pak, blog ini belum bisa dibuat untuk cari uang kok. Lagian, ini juga blog abal-abal. Blog yang gak penting di ranah blog, gak ada yang peduli dengan blog ini. Meminjam istilah pada kaos mBeHaI, no one cares about your blog," jawab saya.
Dulu pernah saya coba pasang iklan sana-sini di blog ini. Terus akhirnya saya menghapus sama-sekali seluruh kode iklan yang ada, tapi kok sampai sekarang ada iklan pop-up terus ya. Ihik ihik ihik.... Saya yakin tidak ada yang salah dengan thema ataupun engine wordpress yang saya pakai. Tapi dimana letak kesalahan saya? Sampai sekarang saya ndak tahu. Mohon masukan dari panjenengan semua. Saya juga sempat berfikir bahwa kode iklan tersebut masuk di database, nah...kalau sudah sampai di sini saya jadi gak mudeng. Dimana mencarinya.
Pokokmen.... yang jelas, saya akan bebas-sebebas bebasnya melakukan apa saja terhadap blog ini. Tapi insya Allah bebas menurut aturan yang berlaku. . .halah. Suatu saat, mungkin saya akan menulis sesuatu yang penting di blog ini. Di waktu yang lain, mungkin akan menulis sesuatu yang sangat tidak penting. Ini kan urusan saya. Egois dong? Nggak juga, nggak salah maksudnya. Trus dimana lagi tempat mengekspresikan diri paling enak selain di blog? Saya bukan ahli melukis, bukan ahli menulis puisi, bukan ahli menulis lagu. Bisanya ya cuman seperti ini. Untuk itu, saya juga tidak berniat untuk membunuh blog ini, seperti yang pernah dilakukan Wadehel dan Hoek Soegirang pada blognya.
Sampai kapan blog ini akan seperti ini? ya kapan kapan. . .
"Loh... merubah penggunaan thema secara signifikan seperti ini bisa mempengaruhi SEO lo.. bisa masup ke sandbox,"ujar pakar SEO. "Ahh...biarlah pak, blog ini belum bisa dibuat untuk cari uang kok. Lagian, ini juga blog abal-abal. Blog yang gak penting di ranah blog, gak ada yang peduli dengan blog ini. Meminjam istilah pada kaos mBeHaI, no one cares about your blog," jawab saya.
Dulu pernah saya coba pasang iklan sana-sini di blog ini. Terus akhirnya saya menghapus sama-sekali seluruh kode iklan yang ada, tapi kok sampai sekarang ada iklan pop-up terus ya. Ihik ihik ihik.... Saya yakin tidak ada yang salah dengan thema ataupun engine wordpress yang saya pakai. Tapi dimana letak kesalahan saya? Sampai sekarang saya ndak tahu. Mohon masukan dari panjenengan semua. Saya juga sempat berfikir bahwa kode iklan tersebut masuk di database, nah...kalau sudah sampai di sini saya jadi gak mudeng. Dimana mencarinya.
Pokokmen.... yang jelas, saya akan bebas-sebebas bebasnya melakukan apa saja terhadap blog ini. Tapi insya Allah bebas menurut aturan yang berlaku. . .halah. Suatu saat, mungkin saya akan menulis sesuatu yang penting di blog ini. Di waktu yang lain, mungkin akan menulis sesuatu yang sangat tidak penting. Ini kan urusan saya. Egois dong? Nggak juga, nggak salah maksudnya. Trus dimana lagi tempat mengekspresikan diri paling enak selain di blog? Saya bukan ahli melukis, bukan ahli menulis puisi, bukan ahli menulis lagu. Bisanya ya cuman seperti ini. Untuk itu, saya juga tidak berniat untuk membunuh blog ini, seperti yang pernah dilakukan Wadehel dan Hoek Soegirang pada blognya.
Sampai kapan blog ini akan seperti ini? ya kapan kapan. . .
COMMENTS