Balas dendam selamanya tidak akan bisa menyelesaikan masalah, malah akan melahirkan kerugian. Ada yang mensinyalir bahwa RS melakukan pembal...
Balas dendam selamanya tidak akan bisa menyelesaikan masalah, malah akan melahirkan kerugian.
Ada yang mensinyalir bahwa RS melakukan pembalasan karena di milis ada tertulis:
Enda pernah mempermalukan RS di kasus foto telanjang Artika Sari Dewi. RS dengan tegas meminta Artika untuk tidak mengelak, dan seperti biasanya dengan tegas menyatakan foto itu asli. Sementara Enda bisa membuktikan dengan telak bahwa foto yang diduga sebagai foto artika, ternyata adalah foto dari Miss Tiffany (Kontes Bencong Thailand). Sebetulnya bukan mempermalukan sih, kasi bukti otentik khan tidak sama dengan mempermalukan. Sayangnya di kejadian itu Analisa Roy yang kemudian terbukti salah, dibahas luas oleh media tanpa dibahas salahnya. Sementara Analisa Enda yang lebih valid dibiarkan begitu saja.
Namun, apakah karena masalah di atas merupakan salah satu bentuk balas dendam sehingga kemudian bilang “Mana ada maling teriak maling?” saya kurang tahu pasti. Dia juga mengemukakan, bahwa blogger di tanah air dikotori sejumlah oknum blogger yang terkesan merusak citra blogger dalam negeri. “Contoh blogger yang bagus banyak, antara lain blogger yang sebelumnya menjadi wartawan,” ujarnya. Jadi kesimpulannya, kalau Anda ingin menjadi blogger yang baik, jadilah wartawan terlebih dahulu :lol:
Akhirnya, banyak blogger yang gerah dengan ulah tokoh ini. Kemudian muncullah tokoh blogger yang mengundang RS melakukan diskusi. Sebelumnya, direncanakan diskusi berlangsung tanggal 15, namun kemudian diundur tanggal 18 April dengan alasan RS sedang sibuk. Seorang teman dari salah satu media online yang menghubungi RS. Dia mengatakan bahwa RS mengharapkan pada diskusi nanti hadir juga blogger yang mungkin dinilainya positif seperti Budiputra, Antyo Rentjoko dan Wimar Witoelar. Saya sendiri masih belum tau maksudnya :D
Pada diskusi nanti, saya hanya mengharapkan tidak dijadikan sebagai ajang balas dendam dari kedua belah pihak. Semoga terjadi diskusi yang mencerahkan, berlangsung dengan aman, tertib dan damai demi kemaslahatan bangsa dan negara.. halahhh…
Loh… ini kok malah ngomongin itu-itu lagi ya? Padahal niatnya dari awal mau ngomongin film Death Sentece! :P
Apakakah ada kemiripan antara diskusi nanti dengan film tersebut? Sama sekali tidak ada. Tapi akan menjadi sama jika terjadi ajang saling balas dendam.
Karena film Death Sentence intinya menceritakan tentang balas dendam.
FIlm Death Sentence dibintangi oleh Kevin Bacon yang memerankan sebagai Nick Hume. Dia adalah pria eksekutif berperangai lembut penyayang keluarga. Dia memiliki satu istri dan dua anak dengan kehidupan yang bahagia. Hingga pada suatu malam ketika berada di pom bensin, dia menyaksikan anak tertuanya tewas digorok oleh sekawanan geng.
Setelah itu kehidupannya berubah. Dia melakukan balas dendam dengan membunuh anggota genk yang menewaskan anaknya. Kejadian ini membuat kepala genk merasa sangat marah, kemudian mencari informasi siapa pembunuhnya. Akhirnya diketahui pembunuhnya adalah Nick Hume.
Adegan selanjutnya sangat mudah ditebak yaitu geng tersebut melakukan aksi balas dendam yang membawa keluarga Nick kepada masalah besar yaitu target pembunuhan. Karena takut terjadi apa-apa, Nick menyewa polisi untuk mengamankan rumahnya.
Ternyata ada polisi tidak memberi pengaruh apa-apa karena mereka sudah tewas duluan sebelum genk tersebut membalas kepada keluarga Nick. Aksi tembak tembakan terjadi di rumah Nick yang membuat istrinya tewas. Nick dan anaknya sempat koma dan dirawat di rumah sakit.
Akhirnya Nick melakukan balas dendam episode kedua. Kali ini balas dendam lebih keren lagi karena Nick membeli beberapa persenjataan senilai USD 5000 kepada seseorang yang ternyata adalah ayah dari kepala genk tersebut. Walaupun penuh dengan adegan kekerasan yang brutal, namun film ini asik dinikmati dan memberi pelajaran penting seperti yang saya tuliskan di atas.
COMMENTS