Anda termasuk pengguna komputer yang memakai sistem operasi Windows? Jika tidak, beruntunglah. Jika ya, tergantung dengan lisensi yang Anda ...
Anda termasuk pengguna komputer yang memakai sistem operasi Windows? Jika tidak, beruntunglah. Jika ya, tergantung dengan lisensi yang Anda gunakan. Jika Windows nya itu original. Beli asli dari Microsoft, Anda termasuk beruntung karena termasuk orang kaya dan peduli terhadap masalah legal. Jika lisensi windows nya itu GPL (Glodok Public License)? Ya, itu berarti Anda masih termasuk orang yang belum rela merogoh kocek satu jutaan hanya untuk membeli sekeping CD original.
Sudah bukan rahasia lagi kalau sistem operasi Windows itu sangat rentan dengan berbagai serangan. Virus, Malware, Spyware dan segala macem akan lebih mudah menjangkit kepada sistem operasi Windows. Dibanding jika menggunakan sistem operasi lain seperti Linux atau Macintosh.
Apakah ini karena pengguna WIndows yang memang sangat banyak? Mungkin. Tapi pengguna Linux dan Mac juga sudah sangat banyak. Bahkan menurut survey yang saya lupa sumbernya, Linux merupakan sistem operasi dengan pertumbuhan tertinggi saat ini. Seharusnya Linux dan Mac juga sudah banyak virusnya, tetapi kok ya mayoritas pembuat virus itu lebih suka membuat di Windows ya?
Virus komputer modelnya sudah sangat beragam. Cara infeksi ke komputer dan perusakan terhadap sistem atau data juga sudah semakin canggih. Tentu kita sudah sering dengar mengenai virus Brontok. Salah satu virus lokal yang mematikan dan sangat populer itu. Virus ini juga berkembang ke dalam beberapa varian. Belum lagi nama virus yang jumlahnya ribuan, mungkin jutaan.
Bagaimana dengan komputer saya? Menurut rencana, saya ingin totally di Linux. Karena hampir semua yang ada di Windows juga tersedia di Linux. Namun, ternyata ada sedikit hal yang membuat saya terpaksa menggunakan sistem operasi Windows. Sekadar sebagai alternatif untuk Ubuntu Linux yang saya install di laptop saya. Karena hanya sebagai alternatif itulah, saya pun hanya menggunakan Windows yang lisensinya GPL (Glodok Public License).
Menurut rekomendasi dari pakar Windows. Sistem operasi ini agar aman harus dipasang anti virus, firewall ini itu. Akupun mencoba mengikuti saran dari para pakar Windows. Menginstall Anti Virus dan rajin update. Katanya sih biar lebih aman dari virus. Tapi kenyataannya?
Saya Malam Senin kemarin terinfeksi virus. Kelihatannya sih ini varian lama. Namanya virus mata. Yang jelas, efeknya cukup bikin tidak bisa tidur. Juga tidak bisa mengerjakan di komputer dengan baik. Selama tiga hari sampai kemarin, saya sangat tidak maksimal dalam bekerja. Aktivitas Ngeblog pun menjadi terhambat. Apalagi Blogwalking, tidak sama sekali. Bahkan virus ini juga sudah menyebar ke yang lain. Paling tidak sekitar 3–4 yang telah ikutan terkena. Sayapun jadi ngerasa gak enak.
Bagaimana cara penyerangannya?
Ketika itu saya sedang tidur, tiba-tiba ngerasa seperti ada yang masuk ke mata. Semacam Klilipen. Aku kucek kucek tetap aja seperti ada yang mengganjal di mata. Sehabis itu, tidur menjadi tidak tenang. Beberapa kali terbangun.
Pagi hari, mataku terlihat menjadi merah. Rasanya pasti gak enak dan beberapa kali coba memejamkan mata agar lebih enak. Tetap aja gak berpengaruh. Akhirnya saya pun pergi ke toko software Apotek terdekat. Beli anti virus atau obat mata, yang tersedia tinggal salep dan akupun membeli.
Memakai anti virus tersebut masih kerasa kurang manjur. Akhirnya aku memutuskan ke klinik anti virus. Dalam hal ini menuju ke Rumah Sakit Islam Jakarta. Pakar anti virus atau Dokter Spesialis Mata tersebut memang cukup canggih. Hanya kurang dari lima menit aku diperiksa. Kemudian menulis resep yang saya tidak membacanya. Habis itu sudah langsung menuju ke kasir.
Kasir meminta uang senilai 85.000. Rinciannya adalah Rp. 24.000 untuk biaya konsultasi dokter spesialis mata, yang lainnya untuk rumah sakit dan kartu anggota.
Pada saat saya periksa tersebut, pasiennya cukup banyak. Lebih dari 30 orang. saya iseng-iseng mengkalkulasi. Jika satu hari saja minimal dapat 20 pasien, maka dalam satu bulan minimal 15 juta pasti sudah di tangan. Mungkin bisa 20, 30, 40 juta. Sama juga seperti Sultan Zam yang katanya bergaji 5 juta per minggu, sehingga rela meninggalkan Kasultanan Jogja untuk menuju Jancukarta. :D
Ya. Orang-orang yang spesialis akan lebih mudah untuk meraih kesuksesan di Jakarta. Semakin menekuni bidang tertentu, semakin tinggi nilainya. Berbeda dengan saya yang hanya orang umum saja. Tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka-mereka :P.
Kembali ke masalah memeriksakan ke klinik anti virus tadi. Setelah membayar ke kasir, saya pun diberi resep obat dan diserahkan ke apotek. Lagi-lagi, kasir apotek menodongkan biaya yang lumayan hingga beberapa ratus ribu. Padahal obatnya cuman segitu.
Saya tidak bisa membayangkan. Orang yang hidupnya serba kekurangan. Dengan pendapatan 300 ribuan per bulan. Yang hidupnya di kontrakan murahan atau perkampungan kumuh. Bagaimana kalau mereka sakit? Ya. Mungkin benar kata pepatah masa kini. “Orang miskin dilarang sakit”.
Sudahlah. Memang keadaan Indonesia seperti ini. Memikirkan hal yang muluk muluk mungkin belum saatnya bisa terealisir. Saya pun pulang dengan perasaan hampa. Halah. Mempersiapkan penanggulangan agar virus tersebut tidak menyebar lebih jauh lagi dengan memasang firewall. Program firewall tersebut bernama EyeGlass 1.0. Jadi, sekarang jangan takut akan tersebar virus ini dari saya. Selama masih terinveksi virus tersebut, EyeGlass masih akan terpakai. Sesudah hilang, mungkin baru akan bisa dilepas. Saat ini sudah mulai mendingan.
Jadi kesimpulannya, hati-hatilah jika menggunakan Sistem Operasi Windows. Selalu waspada jika melihat ada perubahan pada kinerja komputer. File-file yang aneh atau asing perlu untuk dicurigai. Selalu update security harus diperhatikan. Sebisa mungkin kalau memiliki uang berlebih menggunakan software yang legal, berzakat, infaq dan shodaqoh :D
COMMENTS