[caption id=”attachment_186" align=”alignleft” width=”400" caption=”Artikel Blog di Harian Kompas”] [/caption] Sekitar tiga hari s...
[caption id=”attachment_186" align=”alignleft” width=”400" caption=”Artikel Blog di Harian Kompas”]
[/caption]
Sekitar tiga hari sebelum hari H digelarnya Muktamar Blogger 1429 H, saya berinisiatif mengundang rekan-rekan media baik melalui email kepada beberapa orang yang saya kenal maupun melalui milis. Siapa tahu ada wartawan yang tertarik untuk meliput “kehidupan malam” blogger pada waktu berlangsungnya Muktamar Blogger yang isinya cuman kumpul-kumpul itu.
Tiba-tiba ada balasan di milis dari seorang teman yang cukup menarik perhatian saya. “Oooo bloger blom puas juga diblow up media massa to mas? Lho dulu katanya blogger bilang ngga butuh media massa sebab jurnalis itu bego2 semua???? Kok masih pengen ngetop masuk media massa??? *kaburrrrrrrrr* PS: ngga lama lagi email ini akan diFWD ke milis bloger2 dan akan dicacimaki di sana sbg jurnalis idiot, gaptek, dan antiblogger padahal saya punya blog bejibun dan saya sudah bukan jurnalis media massa lagi..hahahaha!” begitu tulisa teman saya.
Terus terang saya agak kaget dengan tulisan tersebut karena selama menjadi blogger, saya belum pernah sekalipun membaca bahwa blogger ngga butuh media massa sebab jurnalis itu bego2 semua. Sayapun membalas begini di milis tersebut. “Hahahha.. begitu ya mbak? Ohya? Kapan ya? Saya kok malah ga pernah denger statemen yang begituan. Yang aku tahu malah si RS yang bilang blog itu tren sesaat :D Lagian kan banyak jurnalis yang jadi blogger. Kompas aja punya blog khusus jurnalisnya yang ada di kompasiana.com. Beberapa wartawan Detik juga ngeblog di blogdetik. Setahuku kebanyakan bilang kalau blog dan media mainstream itu beda dan gak mungkin bersaing. Tapi ya sudahlah :D.”
Rekan tersebut menjawab lagi di milis. “Ya jelaslah banyak jurnalis punya blog, wong menulis adalah napas mereka. Cuma lucu aja zaman doeloe ada blogger yang bilang jurnalis goblok semua sebab selalu mengutip Mas Roy, jurnalis idiot semua dan blogger bisa mengalahkan jurnalis…hehehehe. Ah sutralah itu masa lalu.
Konsistensi toh ngga ada harganya saat ini. Hehehe.”
Saya juga membalas lagi email tersebut di milis. “Hahaha… tapi apakah itu adalah statemen dari blogger secara umum atau hanya dari sebagian kecil blogger saja? Karena tidak hanya blogger saya kira, beberapa jurnalis hingga sekarang masih ada yang suka mengutip Roy Suryo. Sampai beberapa waktu lalu sempat memanas karena di media massa Blogger dianggap penipu, Blogger Negatif, Blogger adalah Hacker dsb. Semua perkataan tersebut mengutip dari Roy Suryo :).”
Ternyata teman saya tersebut menjawab lagi di milis. “Hmm statemen itu dari oknum yang mngaku gembong blog di masa silam. Hehehe. Tapi sudahlah, konsistensi sudah barang basi kan? Mas Roy, saya salut dengan Anda yang walau topan badai menerpa tetap tak gentar. Saya jauh lebih salut pada Mas Roy daripada pada orang2 yang mengaku tak butuh popularitas tapi diam2 secara munafik tak kalah narsis dan mengemis popularitas dengan gaya sok elegan. Ok Mas Roy mengatakan blog hanya tren sesaat dan karena perkataannya itu dia dimusuhi blogger2 intelek dan seleb blogger. (Buset segitu terhormatnya ya para blogger itu??). Tapi saya tidak memusuhinya walau saya punya blog bejibun, sebab saya bukan seleblogger dan blogger intelek. Saya cuma manusia yang suka nulis dan lemah dalam hal dokumentasi sehingga membutuhkan blog sebagai dokumentatornya. Saya juga bukan manusia yang sangat bangga cuma karena punya blog, sebab blog itu hal biasa saja, sama dengan buku diari, cuma di-online-kan.”
Pada waktu rekan saya membalas milis di atas, saya sedang berada di luar kantor sehingga tidak sempat menjawab. Ternyata seorang teman blogger sekaligus pakar Linux yang ikut di milis tersebut menjawabnya. “Tidak perlu selalu mengutip RS sih :-) Ini misalnya saya nemu artikel yang mengkritik blogger. Katanya,
blogger itu tidak cek & ricek. Ternyata tidak sadar disitu juga tertulis bukti bahwa media mainstream
juga melakukan kekeliruan yang sama :-) tapi, dalam skala yang jauh lebih besar :-). Sudah ah, sayang kalau energi dipakai untuk seperti ini. Lebih baik kita sama-sama fokus ke soal-soal yang lebih positif ya ?” tulisnya.
Sampai di sini, rekan saya sudah tidak membalasnya lagi :).
Memang, sempat ada kekhawatiran bahwa posisi media mainstream akan sedikit tersisihkan oleh adanya blog yang semakin lama semakin banyak dengan konten yang beragam. Tapi sepertinya, kekhawatiran itu tidak akan pernah terjadi. Blog dan media mainstream adalah dua hal yang cukup berbeda.
Saya sebagai orang awam paling tidak mengetahui beberapa perbedaan tersebut. Misalnya : gaya penulisan di blog cenderung subyektif dan menggunakan sentuhan gaya personal, sedangkan gaya penulisan media mainstream biasanya obyektif dan berimbang dengan gaya bahasa resmi. Itu hanya dari satu sisi yaitu penulisan, belum lagi yang lainnya sangat banyak baik dari segia rubrikasi, marketing, konsistensi penerbitan dan sebagainya.
Blog dan media mainstream tidak akan saling bersaing, bahkan keduanya bisa bersinergi dan saling membutuhkan. Seperti yang akhir-akhir ini sedang ramai di jagad blogosphere Indonesia yaitu mengenai ajang kopdar akbar Muktamar Blogger dan Pesta Blogger 2008 (PB2008). Acara tersebut seperti diketahui tidak hanya dihadiri oleh peserta dari Jakarta saja, tapi juga komunitas blogger dari kota lain seperti Bandung, Bogor, Jogja, Surabaya, Semarang, Ponorogo, Malang, Bali, Palembang, Makassar dan sebagainya.
Beberapa media massa kelas nasional memuat artikel mengenai kegiatan tersebut. Bahkan koran sekelas Kompas sampai mengulas acara tersebut hingga dua halaman. Media massa tentu tertarik untuk mengulas tentang blog ini mungkin karena komunitasnya yang begitu besar dan sedang menjadi trend di dunia maya bahkan kedudukannya yang sudah diakui oleh Pemerintah segala.
Berikut ini permalink dari beberapa artikel mengenai kegiatan blogger yang menghiasi media massa nasional akhir-akhir ini.
- Kompas Cetak — Mabuk Dunia Maya Sampai Lupa Etika
- Kompas Cetak — Dari Blog Menjemput Peluang
- Kompas Cetak — Dari Dunia Maya Lalu Kopi Darat
- Kompas.Com — Blogger Agar Promosikan Indonesia
- Detikinet — Muktamar Blogger, Kumpul Blogger Beratap Langit Beralas Aspal
- Detikinet — Yenny Wahid Ramaikan Muktamar Blogger
- Detikinet — Blog Adalah Sebuah Kekuatan
- Detikinet — Ratusan Blogger Tanah Air Serbu Pesta Blogger 2008
- Vivanews — Pemerintah Berterimakasih Pada Blogger
- Vivanews — Blogger Indonesia Tumpek Blek di Gedung BPPT
- Okezone — Komunitas Blogger BHI, Dari Nongkrong Hingga Aksi Sosial
- Okezone — Dubes AS Ikut Sumbang ‘Gerakan 1000 Buku’
- Okezone — Wetiga, 4 Sehat 5 Sempurna 6 Internet
- Okezone — Pepih : Blog Itu Musik Indie
- Inilah — Ribuan Blogger Kumpul di Jakarta
- Inilah — Blogger Harus Tunduk Pada UU ITE
- Tempointeraktif — Ribuan Blogger Akan Hadiri Pesta Blogger
- Tempointeraktif — Dua Komunitas Blogger Raih Penghargaan
- Warta Egov — Jelang Pesta Blogger 2008, Kedubes AS Berpartisipasi di Gerakan 1000 Buku
- Antara — Pemerintah Minta Blogger Promosikan Pariwisata Indonesia
- SDA Indo — Menilik Muktamar Blogger 2008
- KabarIndonesia — Yenny Wahid Hadiri Muktamar Blogger di Bundaran HI
- Tribun Batam — Diramaikan Yenny Wahid Sampai Menristek
- Surya — Promosikan Wisata Melalui Blog
Link di atas hanya sebagian kecil saja dari begitu banyak artikel di media cetak yang mengulas mengenai blog. Kalau sampeyan, bagaimana pendapatnya mengenai blog dan media mainstream? :)
COMMENTS