The best new mobile handset. Itulah penghargaan yang berhasil digondol HTC One dari GSMA di ajang Mobile World Congress 2013 di Barcel...
HTC One hadir dengan serangkaian fitur-fitur menarik, seperti BlinkFeed, BoomSOund, dan kamera UltraPixel yang dikombinasikan dengan desain unibody berbahan alumunium yang mewah. Perusahaan mengklaim produk ini bakal mengubah cara konsumen menggunakan telepon, mentransformasi keseluruhan pengalaman mobile pengguna. Berikut ini review saya mengenai produk keren ini.
DESAIN
HTC membanggakan produk yang dibuat dengan aluminium unibody ini. Terlebih produk terbaru dari kompetitor hanya memakai casing plastik. Dilihat sekilas, banyak yang berkomentar super phone ini mirip dengan BlackBerry Z10. Padahal kalau sama-sama memegangnya, akan terlihat jelas perbedaanya.
Desain HTC One sangat premium, terbuat dari bahan metal berkualitas yang finishingnya sempurna dengan detail yang presisi, terlihat seperti sebuah maha karya. Bahan metal biasanya berpengaruh pada tangkapan sinyal, tetapi produk ini dirancang memakai teknologi antenanya yang unik sehingga tangkapan sinyal tetap bagus. Dari semua produk yang pernah dibuat, HTC One inilah yang desainnya paling spektakuler. Produk tersedia dalam pilihan warna perak dan hitam yang ramping menjadikan nyaman dalam genggaman tangan.
LAYAR
Selain desain, kualitas layar juga menjadi prioritas. HTC One menggunakan layar Super LCD3 berukuran 4,7 inchi dengan resolusi 1920 x 1080 piksel. Teknologi layar HD sebelumnya sudah diaplikasikan di HTC Butterfly, namun density di One lebih tinggi yaitu 469 ppi sehingga gambarnya benar-benar cemerlang. Didukung chip Adreno 320, kualitas grafis semakin detail. Reproduksi warna nyaris sempurna dan lebih natural, begitupun dengan viewing angle-nya.
HTC Sense UI 5
Hampir semua vendor global memiliki sistem antarmuka yang dikembangkan sendiri untuk menunjukkan ciri khasnya. Dalam hal ini, HTC memiliki antarmuka yang disebut Sense UI. Di versi-versi sebelumnya, user interface mengandalkan penggunaan widget yang interaktif. Setelah mendengarkan feedback dari kustomer, HTC kemudian menyadari bahwa sebagian besar pemilik smartphone jarang menggunakan widget. Alasannya tak mau repot menyesuaikan tampilan homescreen.
Maka, antarmuka yang sudah bagus dirombak total dengan pendekatan berbeda. Hasilnya adalah Sense UI versi 5 yang diklaim menawarkan pengalaman baru yang benar-benar segar untuk pertama kalinya. Memang benar, saat saya pertama kali mengaktifkan HTC One, suasana baru langsung terpancar. Tak ada satupun bekas-bekas Sense UI versi sebelumnya yang terlihat di sini. Sense 5 memiliki hingga 5 home screen.
Screen utama dipakai untuk BlinkFeed yang menampilkan update informasi terbaru, sedangkan sisanya merupakan homescreen tradisional yang bisa diisi dengan aplikasi dan widget. Bagian atas dipakai untuk menampilkan jam digital dan informasi cuaca. Kemudian di bawahnya berupa konten menu. Ikon-ikon aplikasi terlihat lebih besar dengan jarak antar menu yang lebih renggang.
Penempatan aplikasi memanjang ke bawah, tidak lagi menyamping seperti sebelumnya. Ini soal selera, tetapi pengguna akan lebih capek scroll aplikasi ke bawah dibanding Sense versi sebelumnya yang menyediakan tiga tab (All, Frequent, Downloads), sehingga akses ke aplikasi tertentu lebih cepat. Meski demikian, secara umum antarmuka Sense 5 ini terlihat lebih minimalis dan modern.
Blink Feed
Diferensiasi yang paling menonjol pada pengalaman memakai HTC One adalah keberadaan fitur BlinkFeed. Inilah yang membuat HTC One benar-benar berbeda dengan kompetitornya sesama smartphone Android. BlinkFeed memberikan pengalaman baru yang mengubah tampilan di layar utama menjadi live stream personal dengan informasi yang relevan berupa konten dari portal berita dan jejaring sosial. Tampilannya berbentuk kotak-kotak, yang sekilas mirip Live Tiles di Windows Phone namun dengan konsep berbeda.
Bisa dibilang, BlinkFeed merupakan kombinasi dari layanan news reader FlipBoard dan sistem Live Tiles di Windows Phone. Layanan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Sense UI 5 yang terintegrasi dengan homescreen, sehingga pengguna tak perlu menjalankan aplikasi. Karena itu juga, pengguna bisa langsung mengakses menu-menu di ponsel lainnya tanpa perlu keluar dari aplikasi. Itulah yang membedakan dengan Flipboard.
Dengan cerdas, aplikasi ini menggabungkan konten-konten paling anyar dari sumber-sumber paling relevan dan menarik, menghadirkannya dengan cepat dalam satu tempat, tanpa perlu berpindah-pindah aplikasi dan situs web. Pengguna tinggal scroll ke bawah untuk melihat berita-berita yang lebih lama dengan tampilan atraktif. Tak main-main, BlinkFeed menyediakan lebih dari 1.400 sumber berita dengan lebih dari 10 ribu artikel per hari. Untuk konten global, HTC menggandeng penyedia layanan konten berita terkemuka Mobiles Republic.
Sedangkan untuk konten lokal, perusahaan bekerja sama langsung dengan tiap-tiap portal berita. Situs berita lokal yang sudah tersedia di BlinkFeed adalah Detikcom, Kapan Lagi, Merdeka, dan Tempo. Sedangkan untuk portal berita internasional ada nama-nama besar seperti AOL, ESPN, Reuters, Associated Press, Huffington Post, Engadget, TechCrunch dan sebagainya.
Pertanyaan yang mengemuka adalah, bagaimana dengan konsumsi data. Karena berada di home screen yang otomatis aktif, secara teori layanan akan terus berjalan melakukan pengunduhan data. Tetapi pihak HTC memastikan bahwa konsumsi datanya tidak akan besar karena hanya menampilkan feeds. Kabar baiknya, Indosat yang merupakan partner resmi pada bundling HTC one pada siaran pers-nya akan menggratiskan akses data pada Blink Feed.
Lebih dari itu, kontrol terhadap konten tetap berada di tangan pengguna. Jika mau, pengguna tak perlu memilih semua feed sehingga tampilan BlinkFeed kosong. Atau bisa juga melakukan pengaturan otomatis update via Wi-Fi dan penarikan manual saat di jaringan selular.
KAMERA
Jika smartphone kompetitor berlomba-lomba menaikkan jumlah megapiksel, HTC justru berusaha keluar dari situ dengan hanya menyertakan kamera 4 megapiksel, tetapi dengan ukuran piksel yang lebih besar. Sehingga, kualitas gambar juga semakin tajam, termasuk di kondisi kurang cahaya yang mampu mengurangi noise. Terdapat Optical Image Stabilizer (OIS) yang mampu mereduksi getaran atau goyangan saat memotret, sehingga hasil gambar atau video relatif lebih baik.
Kamera Ultra Pixel Tahun 2013 ini, industri diramaikan dengan hadirnya smartphone high-end yang memiliki resolusi 13 MP dibanding tahun-tahun sebelumnya yang kebanyakan masih 8 MP. Hal ini rupanya sejalan dengan survei yang pernah dilakukan oleh Selular yang dipublikasikan di Referensi Selular 2013. Sebagian besar responden memilih resolusi 12 megapiksel atau yang lebih besar sebagai resolusi ideal untuk tahun 2013. Nah, mitos inilah yang ingin diluruskan oleh HTC.
Pada saat peluncuran HTC One, di layar presentasi terpampang quote dari David Pogue, kolumnis New York Times. ”The more megapixels a camera has, the better the pictures. It’s a big fat lie.” Semakin besar megapiksel kamera, maka semakin bagus fotonya adalah bohong besar. Karena yang benar, ukuran megapiksel tidak mempengaruhi kualitas foto, bahkan pengaruhnya terhadap ketajaman gambar sedikit sekali.
Faktor yang terpenting adalah lensa, sensor gambar, dan proses algoritma, selain tentu saja fotografernya. Inilah yang dilakukan HTC terhadap produk terbarunya ini. HTC mencoba keluar dari perang megapiksel yang hanya melahirkan angka lebih besar dengan pengembangan kualitas foto yang lebih baik. Untuk itu, pengembangan sistem kamera berfokus pada peningkatan kualitas piksel. Sensor gambar, yang menerima cahaya dari lensa kamera untuk direkam sebagai foto, memakai jenis CMOS BSI.
Ukurannya dibiarkan tetap berukuran 1/3’ karena kalau diperbesar walaupun bagus dari sisi fotografi, akan mempengaruhi desain produknya. Begitupun dengan bukaan (aperture) yang masih sama dengan seri One sebelumnya yaitu F/2.0. Nah, dengan sensor yang tetap, luas penampangnya masih bisa diperlebar. Dari perhitungan, kamera 13 MP memiliki luas penampang 1,21 micrometer persegi, kamera 8 MP luasnya 1,96 micrometer persegi.
HTC merancang teknologi kamera Ultra Pixel yang menghasilkan total penampang lebih besar yaitu 4 micrometer persegi. Dengan penampang lebih besar, maka cahaya yang masuk semakin banyak. Setiap pixel kamera HTC One menerima 300% cahaya lebih banyak dibanding 13 MP. Konsekuensinya, ukuran resolusi kamera menjadi lebih kecil yakni hanya 4 MP dan HTC sudah tidak peduli dengan ukuran megapixel. Karena sesuai kaidah fotografi, semakin banyak cahaya masuk ke dalam sensor gambar, semakin bagus kualitas gambar yang bisa direkam termasuk akurasi warna. Pendekatan ini juga membuat kamera ultra pixel menghadirkan kemampuan low-light yang lebih bagus. Ini juga sekaligus menjelaskan bahwa UltraPixel bukanlah satuan baru setelah megapixel, melainkan teknologi yang diusung seperti halnya Pureview dari Nokia.
Selain sensor, HTC juga mengadopsi sensor Optical Image Stabilization (OIS) yang biasanya hanya ada di kamera digital. HTC One adalah smartphone kedua yang memiliki OIS setelah Nokia Lumia 920. Hadirnya OIS berpengaruh pada ketajaman hasil gambar, karena mereduksi goyangan atau getaran saat pengambilan foto maupun video terutama saat kondisi low-light atau subyek bergerak. HTC juga meningkatkan teknologi ImageChip yang bisa auto fokus secara terus menerus dengan kecepatan tinggi, bahkan lebih cepat dari kedipan mata. Juga kemampuan untuk mengkompensasi cahaya dan perubahan warna sekaligus mengurangi noise. Kamera HTC UltraPixel menambahkan beberapa fitur dan efek lainnya, seperti 360’ panorama yang canggih, time sequencing dan penghapusan obyek.
Contoh hasil kamera HTC One
HTC Zoe
Terobosan baru dari HTC ini menghadirkan kemampuan mengabadikan dan menampilkan foto menjadi hidup dalam bentuk kolase yang dinamis. Jika menu Zoe diaktifkan di antarmuka kamera, saat pengguna memotret sebenarnya tak hanya mengabadikan foto, tetapi juga merekam video berdurasi tiga detik. Di galeri album, dengan cerdas sistem akan mengumpulkan koleksi foto, video, dan Zoo pada event yang sama, kemudian ditampilkan dengan cara yang unik berupa album foto yang “hidup” disertai efek transisi dan dengan iringan musik. Video tersebut juga dapat diolah ulang atau dibuat dengan tema berbeda, dan dengan mudah dibagikan melalui sosial media, email maupun layanan lainnya.
INTERNET
Beberapa negara maju sudah mengadopsi teknologi LTE. HTC pun menyiapkan produk ini agar bisa melakukan akses internet ekstra cepat di jalur LTE. Tetapi karena di Indonesia masih belum ada, maka tipe yang tersedia adalah koneksi HSDPA – HSUPA dan Wi-Fi. Ada dua peramban yang disertakan untuk menjelajah situs web yaitu native Internet browser dan Google Chrome yang sama-sama dikembangkan Google. Dengan layar HD 1080p yang besar dan tajam didukung teknologi browser handal, mengakses konten internet terasa lebih nyaman. Kinerjanya cukup terasa saat scrolling halaman yang dipenuhi banyak konten dan membuka hingga 20an halaman web sekaligus sangat lancar.
SOCIAL NETWORK
Bagi yang gemar bersosialisasi di dunia maya, HTC telah menyertakan sejumlah aplikasi untuk akses ke jejaring sosial yaitu Facebook, Linkedin dan Twitter. Akses jejaring sosial juga bisa melalui layanan Blink Feed yang menampilkan update terbaru langsung di home screen bersamaan dengan konten berita lainnya. : layanan jejaring sosial yang tersedia di Blink Feed adalah Facebook, Flickr, LinkedIn, Plurk, dan Twitter.
HIBURAN
Multimedia mendapat porsi penting di ponsel ini. HTC memakai Beat Audio sebagai nilai jual di produk karena menghasilkan kualitas sound yang bening dan jelas. Juga Boom Sound berupa speaker stereo di bagian depan dengan amplifier tersendiri sehingga suara musik lebih terasa. Dari sisi software, aplikasi musik dirancang dengan fitur yang lebih kaya dan interaktif. Fitur musik juga mengintegrasikan dengan beberapa layanan online sehingga lebih kaya seperti SoundHound untuk identifikasi musik dan TuneIn Radio untuk streaming radio. Ditambah dengan layar 1080p dengan density 469 ppi, menonton video terasa sangat memuaskan dengan grafis yang tajam sehingga semuanya terlihat detail. Teknologi amplifier Beat Audio secara otomatis bekerja saat dicolokkan dengan headset.
Boom Sound Selain kamera yang handal, multimedia juga menjadi fitur yang dijagokan HTC. Selama ini, vendor dikenal mengintegrasikan teknologi sound system dengan Beats Audio yang menghadirkan kualitas suara yang kaya dan otentik. Namun fitur ini hanya aktif ketika pengguna mencolokkan dengan headset. HTC kemudian mengembangkan teknologi BoomSound berupa speaker stereo yang letaknya di bagian depan dengan amplifier tersendiri, sehingga saat mendengarkan musik tanpa headset suaranya yang keluar terdengar lebih hidup.
HTC one memiliki dual microphone dan audio processing yang bisa melakukan perekaman HDR untuk menyimpan suara yang bersih dan kaya, sehingga cocok untuk merekam video berkualitas HD. Suara panggilan telepon juga terdengar nyaring berkat fitur Sense Voice, yang meningkatkan volume dan kualitas suara di lingkungan berisik sehingga percakapan telepon terdengar kencang dan jernih.
Sense TV
Samudra Seto, Head of Product Marketing HTC Indonesia, mengatakan bahwa dari survey yang dilakukan, kebanyakan orang saat menonton TV selalu memegang ponsel. Karena itu, dikembangkanlah HTC Sense TV yang mengubah smartphone menjadi pemandu acara interaktif sekaligus berfungsi sebagai remote control TV, set-top-box, dan receiver.
Fitur Sense TV bisa diakses dari menu aplikasi TV. Ketika pertama kali dijalankan, pengguna disuruh untuk memilih lokasi negara. Sayangnya, saat ponsel ini diuji Indonesia masih belum masuk dalam daftar. Seto mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam proses kerjasama dengan provider TV kabel lokal. Belum bisa konfirmasi kapan tepatnya, karena melibatkan cukup banyak pihak. Karena itu, Anda bisa memilih lokasi yang sudah ada seperti Malaysia, Singapura atau lainnya. Kemudian memilih sembarang provider TV kabel yang ada termasuk kanal favorit. Yang penting bisa masuk ke fitur TV.
Setelah proses set-up selesai, maka di halaman antarmuka akan muncul program-program TV yang sedang berjalan. Setelah itu, kita bisa mengaktifkan fitur Remote Control. Ya, HTC One bisa menjadi remote control karena memiliki sensor infrared. Anda tinggal memilih merek TV yang sedang ditonton, kemudian sistem akan mendownload settingnya. Setelah itu, Anda bisa mengganti channel, mengatur volume dan sebagainya seperti remote control pada umumnya. Kembali ke antarmuka HTC Sense TV, jika ada program yang menarik, Anda bisa memilihnya dan secara langsung tampilan di layar TV berubah mengikuti menu yang dipilih.
OFFICE
Dengan aplikasi Polaris Office full version yang sudah disertakan, pengguna bisa memakai semua fiturnya secara optimal. Seperti membaca data, membuat dan mengedit tulisan. Ada tiga jenis dokumen yang bisa dibuat yakni MS Word, MS Excel, dan MS Power Point. Polaris juga mendukung cloud dengan akses ke Dropbox dan Microsoft Skydrive sehingga data tidak harus disimpan di memori ponsel. Selain Polaris Office, aplikasi pendukung produktivitas lainnya yang disertakan adalah Notes dan PDF Viewer.
PLAY STORE
Android semakin membahana dengan ketersediaan lebih dari 700 ribu aplikasi di Play Store. Di sinilah, semua konten aplikasi dan game tersedia, baik yang gratis maupun berbayar. Play Store menjadi unsur penting Android. Karena dari sini, pengguna bisa mengunduh aplikasi sehingga memungkinkan fitur yang semakin kaya, produktivitas yang meningkat, akses jaringan yang lebih luas, dan hiburan tanpa batas.
KINERJA
HTC One adalah salah satu Android terbaik saat ini. Bersaing dengan flagship dari beberapa vendor terkemuka, smartphone ini tampil cemerlang dengan senjata mutakhir berupa chipset terbaru dari Qualcomm yaitu Snapdragon 600 dengan CPU Quad-core 1.7 GHz Krait 300, prosesor grafis Adreno 320 dan RAM 2GB. Didukung Android Jelly Bean 4.1, berbagai tugas dikerjakan dengan lancar dan mulus.
Mengenai baterai, HTC hanya membekalinya dengan kapasitas 2300 mAh. Memang masih banyak smartphone yang kapasitasnya di bawah itu. Tetapi dengan spesifikasi yang tinggi,tentu lebih baik jika kapasitas baterainya juga mengikuti. Satu hal yang cukup menggangu adalah baterai yang cepat panas ketika pengguna melakukan aktivitas di ponsel walaupun permasalahan ini juga ditemui di banyak smartphone yang memakai prosesor Quad Core. Tidak ada data resmi daya tahan baterai, dari hasil pengujian baterai mampu bertahan hingga sehari semalam. Cukup awet untuk smartphone high-end dengan konsumsi daya yang besar.
PENUTUP
Saya sudah menguji beberapa smartphone flagship (unggulan) dari berbagai vendor di tahun 2013 ini. Terus terang, HTC One adalah yang paling berkesan bagi saya. Bila produk-produk premium lainnya kebanyakan hanya sekadar 'upgrade' dari tipe sebelumnya, HTC One adalah sebuah lompatan yang berhasil dilakukan HTC. Semuanya benar-benar baru. Desainnya sangat mewah. Tampilan antarmukanya berkelas. Kualitas fotografinya tak diragukan lagi. Jika melihat dari beberapa produk yang sudah ada, sangat memungkinkan, HTC One bakal menjadi smartphone Android terbaik di tahun ini. Walaupun HTC tidak bisa berpuas diri dengan pencapaian yang diperoleh. Karena produk yang hebat masih belum menjamin akan laku keras di pasar. Strategi marketing yang jitu menjadi penentu.
COMMENTS