Fokus BlackBerry tak berubah, memberikan pengalaman mobile computing terbaik untuk seluruh pengguna. Tiga orang berdiri di atas panggung yan...
Fokus BlackBerry tak berubah, memberikan pengalaman mobile computing terbaik untuk seluruh pengguna.
Tiga orang berdiri di atas panggung yang berbentuk melingkar. Kemudian dua orang diantaranya mengambil dua benda tertutup kain yang memancing rasa penasaran. Setelah dibuka, benda tersebut ternyata adalah kursi goyang yang dipasangi pemukul, kipas blower dan lampu baca. Satu orang memberi instruksi, sedangkan lainnya duduk di kursi dengan memegang handset BlackBerry Z30. Mereka terlihat asyik memainkan game yang ada di BlackBerry, tiba-tiba kursi bergoyang, lampu menyala, blower mengeluarkan angin yang menerpa wajah.
Bukan sulap bukan sihir, ternyata itu adalah simulasi dari permainan ‘Rocking Chair Game’ yang didemokan pada event BlackBerry Jam Asia 2013 yang berlangsung di Asia World Expo, Hong Kong (26/09/2013). Game tersebut adalah sebuah prototipe produk yang memanfaatkan teknologi dari OS terbaru BlackBerry 10. Tiga orang yang melakukan demonstrasi yakni Christopher Smith, Vice President Application Platform & Tools dari BlackBerry; Par Kejellberg, Software Developer; dan Marcus Hannerstig, UI Designer, menunjukkan bahwa sebuah kursi goyang yang ditambahkan fitur yang terintegrasi dengan BlackBerry bisa menjadi game controller.
Di segmen lain, perusahaan asal Kanada ini juga mendemonstrasikan kapabilitas handset BlackBerry yang terhubung dengan Bluetooth Smart untuk memonitor detak jantung dan mengalirkan informasi yang terkumpul ke perangkat remote melalui Wi-Fi. Ketika perangkat remote bergerak menjauh dari jangkauan Wi-fi, koneksi peer-to-peer langsung berubah dikelola konektivitas selular. Demo masih belum usai. Kali ini sesuatu yang tak kalah mengejutkan, yakni BlackBerry Messenger berjalan di komputer Desktop. Tentu ini menjadi tanda tanya mengingat kurang dari seminggu dari acara tersebut, tepatnya tanggal 21 September, BlackBerry mengalami musibah gagal merilis aplikasi BBM di Android dan iPhone karena maraknya aplikasi unofficial yang mengganggu sistem. Uniknya, pada sesi wawancara setelah demo berlangsung, BlackBerry justru membantah bahwa BBM akan diluncurkan di platform PC. “Kami tidak menjanjikan apapun soal BBM di desktop,” tukas Chris Smith. Dia menegaskan, demo BBM di desktop tersebut hanyalah sebuah konsep yang mana BlackBerry ingin menunjukkan kemampuan dari konektivitas USB, WiFi, dan BlackBerry Link sehingga diharapkan developer bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada.
Pada dasarnya, tiga demo tersebut merupakan contoh kemungkinan inovasi yang bisa dilakukan dari platform BlackBerry 10. Di ajang temu developer BlackBerry se-Asia Pasifik tersebut, perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion ini berupaya memperkenalkan paradigma baru yang membantu para pengembang aplikasi untuk dapat meningkatkan user experience para penggunanya, yaitu konsep ‘Sense, Understand, and Adapt’. “Sense adalah merasakan input dari berbagai macam sumber, Understand mengerti konteks dari input yang diterima, dan Adapt artinya beradaptasi merespon input berdasarkan konteksnya,” ujar Christoper Smith di acara tersebut. Menurutnya, tujuan dari model ini adalah untuk membangun aplikasi atau game kontekstual berdasarkan lingkungan dan input yang didapat. Marcus menambahkan bahwa meskipun demo Rocking Chair yang dilakukannya terlihat aneh, hal ini dimaksudnya untuk menginspirasi. “Pengembang dapat melihat berbagai kemungkinan dari platform yang kuat ini. Satu nasehat saya, meski banyak fitur tersedia di BlackBerry 10 yang menggoda untuk menjejalkan semuanya ke aplikasi, Anda harus tetap efisien dan fokus pada tujuan Anda,” tegas Marcus.
Selain konsep “Sense, Understand, Adapt”, BlackBerry juga menyediakan sertifikasi ‘Built for BlackBerry’ untuk aplikasi yang lolos kritertia tertentu yang telah dibuat. Program ini membantu pengembang untuk menyoroti aplikasi di BlackBerry World sehingga mudah ditemukan pengguna sekaligus berpotensi meningkatkan pendapatan. Aplikasi dengan badget Built for BlackBerry 10 diklaim bisa mengalami kenaikan download sebesar 71 persen untuk aplikasi gratis dan peningkatan 14 persen untuk aplikasi berbayar.
Fokus BlackBerry
Sebelum rangkaian demo tersebut dilakukan, BlackBerry Jam Asia 2013 dibuka dengan keynote speaker oleh Alec Saunders, Vice President Developer Relations and Ecosystem BlackBerry. Pada kesempatan tersebut, Saunders menegaskan kemana arah perusahaan saat ini. “Fokus utama kami tak berubah, yaitu memberikan pengalaman mobile computing terbaik untuk seluruh pengguna,” ujarnya. Apa yang dikemukakan tersebut seolah menjawab berbagai pertanyaan maupun isu yang berkembang mengingat kondisi perusahaan yang terpuruk hingga setuju diakuisisi konsorsium yang dipimpin Fairfax Financial Holdings senilai US$ 4,7 miliar atau Rp 53 triliun lebih. Dengan kondisi tersebut, internal BlackBerry mengalami perubahan termasuk dengan mengurangi biaya operasional hingga 50 persen agar lebih efisien. Namun perubahan tersebut semata dilakukan agar lebih fokus memperkuat platform BlackBerry 10. Saunders mencatat sejarah perusahaan dalam menyediakan media komunikasi yang kuat dimulai dari pager, transisi ke email, hingga komunikasi real time via BlackBerry Messenger. Pria yang biasa tampil dengan setelan kaos tanpa kerah berpadu jas ini bahkan dengan bangganya menyebut pertumbuhan ekosistem aplikasi BlackBerry 10 yang signifikan. Hanya dalam 7 bulan berhasil meraup 131.000 aplikasi di BlackBerry World. “Sebanyak 37 persen berasal dari Asia dan sekitar 9 dari 10 developer di Asia merekomendasikan BlackBerry 10 sebagai target platform untuk pengembangan aplikasi dan layanan,” ujar pria yang bergabung di BlackBerry pada September 2011 ini. Bahkan, Saunders menyebutkan aplikasi photo sharing asal Indonesia PicMix sangat populer di BlackBerry World dengan unduhan sebanyak 131 juta kali dalam 16 bulan terakhir.
Penyelenggaraan BlackBerry Jam Asia 2013 ini tak lepas dari upaya menggaet para developer agar semakin aktif mengembangkan aplikasinya di BlackBerry 10. Pada event yang total digelar selama 4 hari tersebut, sebanyak 44 pembicara mengisi materi di 53 session di hadapan sekitar 1.000 developer. Dengan banyaknya aplikasi berkualitas, tentu diharapkan banyak konsumen yang tertarik untuk membeli perangkatnya sehingga platform BlackBerry 10 bisa tetap survive di peta kompetisi smartphone yang kian sengit.
Keterangan:
- Kredit foto: blogs.blackberry.com
- Artikel ini telah dimuat di Majalah SELULAR edisi November 2013
COMMENTS