Meski sampai sekarang masih belum populer di Indonesia, layanan berbasis Near Field Communication (NFC) digadang-gadang akan menjadi trend b...
Meski sampai sekarang masih belum populer di Indonesia, layanan berbasis Near Field Communication (NFC) digadang-gadang akan menjadi trend baru yang memudahkan pengguna untuk melakukan komunikasi data maupun jalur pembayaran digital. Dibanding negara maju lainnya, Indonesia memang masih kalah jauh dalam hal implementasi NFC. Kita perlu belajar banyak kepada Korea Selatan yang oleh GSM Association disebut sebagai jendela masa depan layanan mobile contactless karena penerapan NFC yang sudah massal dan menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat.
Meski tertinggal, bukan berarti tidak sama sekali. Karena usaha untuk pengembangan NFC itu sudah mulai dilakukan, walaupun skalanya masih tergolong kecil. Dua pengembang lokal yakni Agate Studio dan Elasitas telah menginisasi lahirnya aplikasi berbasis NFC sejak Oktober 2011 silam. Agate merilis game Smash Mania, sedangkan Elasitas menghadirkan aplikasi kuliner Menoo! Tap Tap. Kedua aplikasi tersebut lahir bertepatan dengan diluncurkannya ponsel tipe Nokia 600 dan Nokia 700 yang berbasis Symbian Belle. Sayangnya, aplikasi tersebut kurang terdengar gaungnya. Bisa jadi karena popularitas platform Symbian yang meredup waktu itu bahkan kini tiada dan ponselnya kurang laku sehingga developer enggan mengembangkan.
Selanjutnya pada Januari 2012, perusahaan software inTouch Innovate meningkatkan kemampuan aplikasi AIReward dengan dukungan NFC. Aplikasi ini memungkinkan pedagang untuk mendistribusikan kupon, hadiah voucher, dan tiket menggunakan smartphone BlackBerry. Namun, seperti halnya Menoo! Tap Tap dan Smash Mania, AIReward juga kurang terdengar suaranya walau di situs developer BlackBerry disebutkan aplikasi ini menjangkau lebih dari 100 ribu pengguna aktif.
Percobaan NFC pun dilakukan oleh operator untuk mengeksplorasi potensi yang bisa digali. Dari Oktober 2011 hingga Februari 2012, operator BUMN tersebut melakukan ujicoba mobile NFC payment bekerja sama dengan NTT Data, anak perusahaan NTT Jepang. Hasil dari trial tersebut adalah prototype sistem pembayaran mobile NFC berdasarkan skenario asumsi penggunaan untuk tujuan komersialisasi. Sayangnya, hasil ujicoba tersebut sekadar prototype, masih belum dikomersialkan sampai sekarang.
Di saat kalangan industri selular masih tertatih-tatih dalam mengembangkan NFC, industri perbankan justru mulai tinggal landas. Beberapa bank telah menerbitkan kartu prabayar yang mendukung NFC, sebagai pengembangan dari teknologi RFID (Radio Frequency Identification), salah satunya adalah Bank Mandiri lewat kartu prabayar Mandiri e-money. Bank plat merah ini bahkan telah merilis aplikasi untuk ponsel Android dan BlackBerry berkemampuan NFC agar bisa mengecek isi saldo yang ada di kartu prabayar Mandiri.
Meskipun implementasi NFC dari ponsel masih belum menunjukkan keberhasilan, namun potensi itu terbuka lebar bahkan bisa menjadi awal yang baik. Mengingat saat ini sudah semakin banyak ponsel berbasis NFC khususnya kelas premium yang beredar di pasar. Sehingga adopsi untuk beragam layanan bisa digali. Teknologi ini terutama menjadi salah satu sarana untuk menuju cashless society dengan mengurangi penggunaan uang kertas. Cukup dengan ponsel, pengguna bisa melakukan aneka pembayaran seperti membayar tol, belanja bulanan, membayar di restoran, belanja di toko, membayar tiket bus, tiket kereta api, dan sebagainya.
Seperti halnya penerapan yang sudah terjadi di negara-negara maju, operator telko dan perbankan adalah motor penggerak layanan contactless mobile payment. Kedua industri ini harus saling bekerjasama jika ingin memasyarakatkan NFC.
Implementasi NFC di Luar Negeri:
Singapura
Sejak Agustus lalu sekitar 15.000 pengguna telah mengupgrade ke kartu SIM berbasis NFC yang memungkinkan pembayaran mobile.
- SingTel: menyediakan EZ-Link contactless payment untuk pembayaran menggunakan ponsel di lebih dari 20 ribu titik penjualan seperti taksi, supermarket, dan fastood.
- M1 : EZ-link payment & PayPass dengan kartu pra-bayar MasterCard.
- Starhub: meluncurkan layanan movie ticketing.
China
China Mobile & China UnionPay: layanan pembayaran NFC di lebih dari 14 kota dan 8 bank telah mendaftar untuk menggunakan platform. China Mobile juga memulai layanan transportasi NFC pada akhir Juni.
Korea Selatan
Negara K-Pop ini dianggap sebagai jendela masa depan layanan mobile contactless karena implementasi NFC yang begitu masif dan memasyarakat seperti untuk pembayaran, validasi tiket, dan akses ke gedung. Sejak 2012, lebih dari 2 juta orang memakai NFC untuk tiket transporatsi. Tiga operator –KT, SK Telecom dan LGU+, telah menjual lebih dari 10 juta perangkat NFC.
Jepang
Japan Airlines: proses boarding lebih cepat, 450 orang bisa naik pesawat hanya dalam 15 menit, dibanding cara biasa tanpa NFC memakan waktu 40 menit. (Koichi Tagawa, Ketua Forum NFC)
Amerika Serikat
- Google: merilis Google Wallet yang menyimpan data kartu kredit dan kartu debit. Pengguna di Amerika Serikat bisa bayar di toko dengan handset Android yang support NFC.
- Isis: tiga operator besar — AT&T, T-Mobile & Verizon — berkolaborasi membangun Isis untuk mengembangkan sistem mobile payment berbasis NFC yang mendukung kartu kredit.
Turki
Turkcell: operator telko ini menjadi pelopor dalam merilis layanan Turkcell Wallet sejak Oktober 2012 yang memungkinkan bertransaksi menggunakan aplikasi berbasis SIM maupun ponsel berbasis NFC. Saat ini lebih dari 1,2 juta pelanggan memakainya untuk belanja maupun bayar tiket transportasi.
Perancis
Cityzi: sebuah inisiatif untuk menyebarkan adopsi NFC dan nirkontak di Perancis yang diluncurkan pada 2010. Layanan ini mencakup kerjasama opetoar telko, bank, operator transportasi, pedagang, dan pemain di industri. Lebih dari 2,5 juta ponsel NFC dan 55 ribu merchant mendukung NFC beredar.
Inggris
Proxama: setelah sukses dengan Quick Tap NFC bersama operator Orange, perusahaan platform NFC ini merilis Quick Tap Treat (QTT) berupa voucer NFC dan layanan loyalty untuk pelanggan. Saat ini mereka memiliki NFC retail yang berada di 114 lokasi dengan 24.614 transaksi selama lebih dari dua bulan. Proxama juga bermitra dengan KFC menggelar kampanye periklanan memanfaatkan NFC.
— —
Artikel ini juga sudah saya tulis di SELULARmagz.
COMMENTS