Generasi Millenial. Inilah generasi yang sudah familiar dengan teknologi semenjak lahir. Disebut juga sebagai the native-digital-generation ...
Generasi Millenial. Inilah generasi yang sudah familiar dengan teknologi semenjak lahir. Disebut juga sebagai the native-digital-generation atau Gen Y yang lahir di antara tahun 1982 hingga awal tahun 2000-an. Sebagian dari generasi ini — termasuk saya yang berusia 30 tahun — sekarang sudah menjadi tenaga kerja millennial (juga dikenal sebagai Pekerja Baru) dan menduduki posisi cukup penting di korporasi. Generasi ini memiliki harapan tinggi kepada IT supaya bisa melakukan bisnis atau bekerja secara lebih fleksibel atau mobile sesuai dengan cepatnya perkembangan teknologi. Cepat atau lambat, Gen Y akan menunjukkan dominasinya karena kelak merekalah yang akan menjadi pemimpin di perusahaan. Untuk itu, sangat bagus jika sedari awal perusahaan tanggap dalam memenuhi kebutuhannya dan beradaptasi dengan cara mereka bekerja.
Seperti apa model kerja generasi millenial? Belum lama ini perusahaan virtualisasi dan infrastruktur cloud VMware mengumumkan hasil penelitian bertajuk VMware MeConomy 2014. Laporan ini mempelajari dinamika perubahan new workplace (tempat kerja baru) seiring bergantinya profil pekerja dari baby boomer (orang yang lahir paska Perang Dunia II sekitar tahun 1946–1964) ke millenial.Pada penelitian yang dilakukan oleh Acorn Marketing & Research Consultants ini, sekitar 2,455 orang berusia antara 18–64 tahun berpartisipasi dan seluruh responden bekerja di organisasi dengan lebih dari 1,000 staf global yang bekerja paling sedikit 15 jam per minggu. Survei meliputi 14 pasar di seluruh Asia-Pasifik dan Jepang (Australia, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Philipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan Vietnam).
Pada 23 April yang lalu, VMWare mengadakan jumpa pers di Jakarta menyampaikan hasil penelitian yang lebih spesifik mengenai kondisi di Indonesia. Pada acara tersebut, Andreas Kagawa, Country Manager VMWare Indonesia mengatakan bahwa lebih dari 60% pekerja dewasa di Indonesia menganggap kerja adalah sesuatu yang bisa dilakukan dimanapun berada. Sebanyak 72% responden juga percaya bahwa mereka dapat mempertahankan tingkat produktivitas di luar kantor, setidaknya 50% lebih banyak ketimbang bekerja di dalam kantor.
Maka dari itu, tidak heran jika sebanyak 87% pekerja dewasa di Indonesia memiliki lebih dari satu perangkat baik itu smartphone, tablet dan laptop. Sehingga bisa dipastikan, 92% dari mereka bekerja saat sedang dalam perjalanan (mobile). Selain itu, ada juga temuan menarik bahwa ternyata, 64 persen pekerja dewasa di Indonesia merasa rumah mereka atau rumah merangkap tempat tinggal (home office) adalah tempat kerja ideal. Hal ini bisa dimaklumi mengingkat kondisi kota besar di Indonesia khususnya Jakarta yang setiap harinya selalu diwarnai dengan kemacetan. Sehingga bekerja di rumah atau kafe merupakan alternatif yang lebih efektif dan efisien untuk bekerja daripada harus ke kantor yang membutuhkan waktu berjam-jam di jalan.
Tantangan Perusahaan
Penelitian ini merefleksikan sebuah kenyataan baru dimana lebih banyak karyawan menginginkan kemampuan untuk bekerja jauh dari kantor, di setiap waktu dan di setiap perangkat. Andreas mengatakan bahwa ini merupakan tantangan perusahaan untuk bisa meningkatkan penyesuaian kebutuhan generasi pekerja millenial yang ingin mendapat informasi dan akses aman dimana saja dan kapan saja dibutuhkan.
Kebanyakan dari mereka ingin kebebasan memilih aplikasi dan fleksibilitas dengan penyimpanan data. Begitupun dengan keleluasaan dalam menggunakan perangkat untuk bekerja, baik itu komputer desktop, laptop, tablet maupun smartphone. Maka, divisi IT dituntut untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut sembari memastikan tingkat keamanan yang tinggi. Bahkan tidak hanya dukungan akses ke jaringan yang lebih cepat dan aman, tetapi juga perlengkapan yang berfungsi serta respon terhadap permintaan IT secara realtime.
Agar lebih mudah mencerna hasil studi tersebut, bisa membaca infografis di bawah ini:
Solusi Mobilitas dengan VMware Horizon™ 6
Untuk membantu Departemen IT memberikan dukungan yang lebih baik kepada pekerja mobile, VMware baru saja mengumumkan VMware Horizon™ 6. Ini adalah sebuah portfolio terkini untuk solusi end user yang dirancang untuk lebih menyederhanakan penggunaan dan manajemen desktop dan aplikasi virtual melalui satu platform tunggal. Solusi ini memungkinkan satu ruang kerja terpadu yang membuat IT untuk secara efisien menghantarkan, melindungi dan mengelola aplikasi dan desktop Window untuk pekerja di seluruh virtual, fisik dan perangkat pribadi mereka. VMware Horizon™ 6 tidak hanya memungkinkan IT untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja mobile, tapijuga membantu IT mengendalikan biaya dan memungkinkan karyawan untuk bekerja setiap saat, dimana saja, di setiap perangkat.
Andreas menambahkan bahwa bersama VMware, organisasi dapat mengambil pendekatan pengguna-sentris ke komputasi personal yang memungkinkan akses aman ke aplikasi dan data dari setiap perangkat, dimana pun dan kapan pun si pengguna membutuhkannya. Bisnis juga tidak hanya memiliki akses ke ahli yang tepat di seluruh komponen end user yang berbeda tapi juga dapat mengadopsi pendekatan terpadu. Tenaga kerja cloud mobile dimungkinkan untuk berpindah dari berbagai perangkat (desktop,laptop, tablet, smartphone) untuk mengakses aplikasi dan konten mereka dimanapun kapanpun. VMware Horizon™ 6 memungkinkan CIO untuk menghantarkan tempat kerja virtual yang aman yang memungkinkan pengguna akhir untuk bekerja sesuai cepatnya kehidupan.
Nah.. Jika kantor Anda ingin menerapkan solusi seperti itu, silahkan pelajari lebih lanjut di laman VMware Horizon 6 ini.
COMMENTS