Setiap tahunnya, Samsung memiliki tradisi menggelar hajatan bertajuk Samsung Forum yang memamerkan semua lini produk baru yang akan dilep...
Setiap tahunnya, Samsung memiliki tradisi menggelar hajatan bertajuk Samsung Forum yang memamerkan
semua lini produk baru yang akan dilepas ke pasar. Ajang ini biasanya digelar di tingkat regional yang untuk kawasan kita mencakup Asia Tenggara dan Oceania (Australia & Selandia Baru). Saya pertama kali mengikuti Samsung Forum saat digelar di Singapura sekitar tahun 2010. Setahun berikutnya absen karena baru masuk di tempat kerja baru. Kemudian tahun 2012 ikut lagi saat digelar di Bangkok, tahun 2013 di Jakarta. Tahun 2014 kembali absen karena rolling yang datang teman kerja. Tahun ini, saya berkesempatan untuk menghadiri lagi acara ini yang kembali digelar di Bangkok, Thailand mewakili media saya Selular.
Dibanding tahun-tahun sebelumnya, ini adalah acara terlama yang saya ikuti karena memakan waktu 5 hari kerja dari Senin sampai Jumat. Padahal acara inti hanya 1 hari, yang mana sisanya lebih banyak untuk workshop, foto-foto, jalan-jalan, makan-makan, dan belanja :D.
Samsung Forum 2015 digelar pada Kamis, 12 Februari 2015 bertempat di Impact Forum, Bangkok. Acara dibuka dengan keynote speaker oleh YS Jeon, President & CEO Samsung Electronics South East Asia & Oceania yang menandaskan bahwa Internet of Things (IoT) menjadi fokus raksasa elektronik ini ke depan. “Internet of Things menjadi visi kunci di tahun 2015 karena ini mengubah cara kita untuk bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari,” ujarnya.
Jika membaca dari berbagai literatur, baik itu white paper maupun hasil survei, IoT memang digadang-gadang menjadi konsep masa depan. Konsep IoT adalah setiap perangkat bisa terhubung dengan perangkat lain menggunakan koneksi internet. Hal ini memang diperlihatkan Samsung pada beberapa produknya.
Satu contoh nyata, mereka mengembangkan sistem operasi terbuka Tizen yang dirancang untuk mendukung IoT termasuk di dalamnya smartphone, smart watch, smart TV dan sebagainya. Di smartphone, Tizen telah tertanam di Samsung Z1 yang saat ini sudah dipasarkan di India. Sayangnya masih belum ada kepastian rilis di Indonesia. Di ajang inipun, smartphone pertama berbasis Tizen tersebut tidak diperlihatkan. Kemudian ada jam pintar Tizen Samsung Galaxy Gear yang saat ini sudah tersedia di Indonesia.
Perangkat terbaru yang memakai Tizen adalah di sektor elektronic consumers khususnya televisi. Samsung merilis trio smart TV tipe JS9500, JS9000, dan JS 8500 dengan teknologi layar nano kristal proprietary yang eco friendly dengan basis Tizen. Pihak Samsung mengatakan dengan Tizen membuka kemungkinan lebih luas dari televisi sebagai pusat hiburan terintegrasi. “Semua jajaran smart TV Samsung yang diproduksi di tahun 2015 akan memakai Tizen,” ungkap Brad Wright, Director Samsung Electronics Australia. Untuk hal ini, saya telah mengulasnya di Selular.ID dengan artikel bertajuk: Tizen Akan Dipakai di Semua TV Pintar Samsung Mulai 2015.
Bagi penggemar fotografi, Samsung menghadirkan dua produk baru Samsung NX1 dan Samsung NX500 untuk bersaing dengan kompetitor di pasar kamera mirrorless. NX1 bentuknya mirip dengan kamera DSLR yang bulky, sedangkan NX500 seperti kamera mirrorless lainnya yang ngetren dengan desain retro. Kedua kamera tersebut sayangnya masih belum memiliki sistem operasi terbuka, namun sudah mendukung konektivitas Wi-Fi, NFC, dan Bluetooth untuk sharing konten foto. Untuk ulasan singkat mengenai produk ini, bisa dibaca di artikel: Samsung NX1, Kamera Mirrorless Premium dengan Multi Koneksi.
Di line-up smartphone, tidak ada produk flagship yang benar-benar baru. Samsung Galaxy Note Edge adalah smartphone yang akan dirilis Maret mendatang, namun produk ini sudah dirilis secara global September silam. Selain itu, Samsung menambah ponsel baru di seri A yakni Galaxy A7. Kemudian seri baru E yang lebih fungsional dengan kehadiran E7 dan E3 serta di entry level ada J1.
Konsep IoT berikutnya bisa ditemukan di printer seri Smart Multixpress yang menyasar segmen bisnis. Yang bikin menarik perhatian, printer ini dijejali sistem operasi Android dan platform cloud mobile. Saya cukup terkesan dengan kecanggihan printer ini. Sayangnya, ini bukanlah printer untuk konsumsi pengguna rumahan, melainkan untuk bisnis. Sehingga harganyapun pasti tidak akan murah.
Selain itu, masih ada lagi beberapa inovasi menarik yang dipamerkan seperti kaca mata virtual reality Samsung Gear VR, robot pembersih debu, mesin cuci Dual Active Wash, kulkas, dan sebagainya. Di sini terlihat, semua lini produk dari home appliances, teknologi informasi, fotografi hingga mobile ingin dikuasai semua. Samsung sampai sekarang memang masih menjadi penguasa pangsa pasar. Dan walaupun laporan keuangan tahun 2014 kemarin terbilang kurang menggembirakan, pabrikan ini masih memiliki banyak peluru yang siap ditembakkan.
Dibanding tahun-tahun sebelumnya, ini adalah acara terlama yang saya ikuti karena memakan waktu 5 hari kerja dari Senin sampai Jumat. Padahal acara inti hanya 1 hari, yang mana sisanya lebih banyak untuk workshop, foto-foto, jalan-jalan, makan-makan, dan belanja :D.
Samsung Forum 2015 digelar pada Kamis, 12 Februari 2015 bertempat di Impact Forum, Bangkok. Acara dibuka dengan keynote speaker oleh YS Jeon, President & CEO Samsung Electronics South East Asia & Oceania yang menandaskan bahwa Internet of Things (IoT) menjadi fokus raksasa elektronik ini ke depan. “Internet of Things menjadi visi kunci di tahun 2015 karena ini mengubah cara kita untuk bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari,” ujarnya.
Jika membaca dari berbagai literatur, baik itu white paper maupun hasil survei, IoT memang digadang-gadang menjadi konsep masa depan. Konsep IoT adalah setiap perangkat bisa terhubung dengan perangkat lain menggunakan koneksi internet. Hal ini memang diperlihatkan Samsung pada beberapa produknya.
Satu contoh nyata, mereka mengembangkan sistem operasi terbuka Tizen yang dirancang untuk mendukung IoT termasuk di dalamnya smartphone, smart watch, smart TV dan sebagainya. Di smartphone, Tizen telah tertanam di Samsung Z1 yang saat ini sudah dipasarkan di India. Sayangnya masih belum ada kepastian rilis di Indonesia. Di ajang inipun, smartphone pertama berbasis Tizen tersebut tidak diperlihatkan. Kemudian ada jam pintar Tizen Samsung Galaxy Gear yang saat ini sudah tersedia di Indonesia.
Perangkat terbaru yang memakai Tizen adalah di sektor elektronic consumers khususnya televisi. Samsung merilis trio smart TV tipe JS9500, JS9000, dan JS 8500 dengan teknologi layar nano kristal proprietary yang eco friendly dengan basis Tizen. Pihak Samsung mengatakan dengan Tizen membuka kemungkinan lebih luas dari televisi sebagai pusat hiburan terintegrasi. “Semua jajaran smart TV Samsung yang diproduksi di tahun 2015 akan memakai Tizen,” ungkap Brad Wright, Director Samsung Electronics Australia. Untuk hal ini, saya telah mengulasnya di Selular.ID dengan artikel bertajuk: Tizen Akan Dipakai di Semua TV Pintar Samsung Mulai 2015.
Bagi penggemar fotografi, Samsung menghadirkan dua produk baru Samsung NX1 dan Samsung NX500 untuk bersaing dengan kompetitor di pasar kamera mirrorless. NX1 bentuknya mirip dengan kamera DSLR yang bulky, sedangkan NX500 seperti kamera mirrorless lainnya yang ngetren dengan desain retro. Kedua kamera tersebut sayangnya masih belum memiliki sistem operasi terbuka, namun sudah mendukung konektivitas Wi-Fi, NFC, dan Bluetooth untuk sharing konten foto. Untuk ulasan singkat mengenai produk ini, bisa dibaca di artikel: Samsung NX1, Kamera Mirrorless Premium dengan Multi Koneksi.
Di line-up smartphone, tidak ada produk flagship yang benar-benar baru. Samsung Galaxy Note Edge adalah smartphone yang akan dirilis Maret mendatang, namun produk ini sudah dirilis secara global September silam. Selain itu, Samsung menambah ponsel baru di seri A yakni Galaxy A7. Kemudian seri baru E yang lebih fungsional dengan kehadiran E7 dan E3 serta di entry level ada J1.
Konsep IoT berikutnya bisa ditemukan di printer seri Smart Multixpress yang menyasar segmen bisnis. Yang bikin menarik perhatian, printer ini dijejali sistem operasi Android dan platform cloud mobile. Saya cukup terkesan dengan kecanggihan printer ini. Sayangnya, ini bukanlah printer untuk konsumsi pengguna rumahan, melainkan untuk bisnis. Sehingga harganyapun pasti tidak akan murah.
Selain itu, masih ada lagi beberapa inovasi menarik yang dipamerkan seperti kaca mata virtual reality Samsung Gear VR, robot pembersih debu, mesin cuci Dual Active Wash, kulkas, dan sebagainya. Di sini terlihat, semua lini produk dari home appliances, teknologi informasi, fotografi hingga mobile ingin dikuasai semua. Samsung sampai sekarang memang masih menjadi penguasa pangsa pasar. Dan walaupun laporan keuangan tahun 2014 kemarin terbilang kurang menggembirakan, pabrikan ini masih memiliki banyak peluru yang siap ditembakkan.
COMMENTS