Salah satu tren baru yang digadang-gadang bakal populer di tahun 2016 adalah virtual reality. Dengan koneksi internet yang semakin cepat, me...

Salah satu tren baru yang digadang-gadang bakal populer di tahun 2016 adalah virtual reality. Dengan koneksi internet yang semakin cepat, menikmati visualisasi dunia virtual reality menjadi semakin gampang. Virtual reality (VR) atau dalam bahasa Indonesia diartikan realitas maya merupakan teknologi yang bisa membuat pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Kegiatan favorit seperti bermain game, menonton film, dan liburan kini menjadi lebih nyata dengan Virtual Reality.
Beberapa produsen mengantisipasi hadirnya tren ini dengan merilis headset virtual reality. Salah satu yang mendapat perhatian besar adalah Samsung Gear VR. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini pertama kali memperkenalkan perangkat VR pada September 2014 di ajang IFA Berlin. Namun pada waktu itu masih edisi terbatas (Innovator Edition) yang lebih menyasar kalangan early adopter yang gemar mengulik hal-hal baru. Maupun untuk kalangan developer sebagai langkah awal untuk membentuk ekosistem aplikasi virtual reality sebelum dirilis secara masal ke publik. Setahun kemudian, pada November 2015 perusahaan telah mengumumkan ketersediaan Samsung Gear VR untuk konsumen lewat preorder untuk wilayah Amerika Serikat.
Samsung Gear VR generasi baru ini merupakan hasil kerjasama dengan Oculus, produsen virtual reality yang pada Maret 2014 silam dibeli Facebook dengan harga USD 2 miliar atau lebih dari Rp 25 triliun. Apa saja yang menarik dari headset VR terbaru dari Samsung yang dibanderol dengan harga hanya US$ 99 ini? Yuk kita kupas fitur-fiturnya.
DESAIN
Samsung Gear VR model baru ini memiliki desain seperti dua headset virtual reality yang pernah dibuat Samsung sebelumnya. Bedanya, Samsung Gear VR Consumer Edition ini memiliki desain trackpad baru, dibanderol dengan harga lebih murah, yaitu US$99. Produk ini kompatibel dengan beberapa smartphone flagship terbaru Samsung. Terdapat koneksi micro USB yang menghubungkan antara headset VR dengan smartphone tadi.
Jika dibandingkan dengan Google Cardboard yang hanya terbuat dari material karton dan terkesan seperti mainan, tentu Gear VR jelas lebih berkualitas dan lebih mengesankan sebagai perangkat VR yang sesungguhnya. Material bahannya terbuat dari plastik yang kokoh, namun lebih ringan. Samsung dan Oculus merancang headset ini senyaman mungkin agar kita betah berlama-lama memakainya. Total beratnya jika tanpa dipasang smartphone adalah 318 gram atau 19% lebih ringan dibanding pendahulunya. Tak hanya itu, interfacenya juga dibuat lebih lebar, begitupun dengan tombol touchpad yang lebih lebar agar memudahkan kita untuk mengontrol lebih akurat. Perangkat inipun memiliki sensor untuk kepala pengguna dan bantal di sekitar mata, membuat pengalaman VR lebih nyaman.

PENGOPERASIAN
Cara memasangkannya juga gampang yakni menemplkan ponsel di bagian depan untuk menaruh ponsel dengan layar menghadap ke dalam. Display menghadap ke lensa stereoscopic headset. Karena dengan bantuan layar inilah, pengguna bisa menikmati dunia virtual reality. Selanjutnya, colok ponssel ke dock micro-USB pada bagian kiri dan kunci di tempatnya dengan plastic holder yang ada di kanan.
Sedangkan cara memakai perangkat ini adalah seperti halnya kita memakai kaca mata, namun dengan tali pengikat (strap) agar kita tidak memegangnya terus menerus. Kalaupun Anda memakai kaca mata, bisa tetap dipakai tanpa harus mencopotnya. Sebagai tambahan, di bagian atas terdapat roda fokus yang memudahkan kita untuk mengatur fokus agar menyesuaikan dengan pandangan mata kita.
Secara default, kontrol navigasi dirancang dalam bentuk directional touchpad empat arah yang terletak pada pelipis kanan. Konturnya lebih terasa sehingga lebih mudah digunakan untuk diarahkan. Di atas touchpad sedikit ke kanan, terdapat tombol Back yang memberikan aksesibilitas mudah. Sementara volume rocker terletak di bagian depan.
Untuk mendapatkan user experience lebih impresif, disarankan untuk memasangkan headphone ke telinga. Namun headphone ini tidak disertakan pada paket pembelian Gear VR, sehingga kita bisa memakai yang sudah ada. Jika mau, kita juga bisa memasangkan aksesoris terpisah game controller pad yang dihubungkan via Bluetooth agar bermain game lebih seru.
FITUR
Sebagaimana Google Cardboard yang merupakan perangkat paling dasar untuk mencoba virtual reality, Gear VR ini juga bukan merupakan headset standalone. Dalam arti kita bisa menikmati sensasi virtual tanpa perlu perangkat tambahan lainnya. Gear VR sangat tergantung dengan smartphone sebagai media untuk mengakses seluruh konten. Perangkat wearable ini kompatibel hanya dengan beberapa smartphone flagship terbaru yaitu Samsung Galaxy Note 5, Samsung Galaxy S6, Samsung Galaxy S6 Edge, dan Samsung Galaxy S6 Edge+. Jadi, jika memang Anda tertarik untuk membelinya, pastikan dulu bahwa Anda telah memiliki smartphone tersebut.
Bedanya dengan Cardboard, selain desain dan material yang jauh lebih kokoh, di Gear VR terdapat beberapa hardware sensor tambahan yaitu accelerometer, gyroscope dan proximity. Ketiga sensor tersebut pada dasarnya sudah tersedia juga di smartphone. Namun dengan adanya sensor langsung di headset, berpengaruh pada pengurangan latency dan meningkatkan performa seacara umum.
Begitu ponsel dipasangkan ke dock headset VR dan perangkatnya kita pakai, maka secara otomatis tampilan antarmuka akan menjalankan Oculus Home. Ini adalah portal konten VR yang mana dari sini kita bisa menjalankan berbagai aplikasi, movie, maupun game. Samsung dan Oculus mengklaim saat ini terdapat lebih dari 100 aplikasi dan game berbasis VR dan akan terus bertambah lagi.
Jika memilih untuk menonton film, kita benar-benar serasa seperti di dalam bioskop yang besar. Lengkap dengan kursi yang berderet dan layar bioskopnya yang diberi tirai penutup warna merah yang membuka begitu film dimainkan. Kemudian jika menonton video 360 derajat, kita benar-benar merasa berada di lingkungan itu dengan melihat sekeliling secara penuh baik menengok ke arah sisi samping kanan-kiri, depan-belakang, atas-bawah. Saat bermain game, kita tidak lagi terhalang oleh layar datar sebagaimana pada ponsel atau komputer, tapi terasa benar-benar masuk menjadi pemain di dalamnya. Beberapa game yang bisa dicoba antara lain Land’s End, Eve Gunjack, Finding Monsters, Shooting Down 2, Daydream Blue, Tactera, Twisted Realism, Monumen Valley, dan sebagainya.
Sudut pandang satu arah yang bisa tercapai dari Gear VR ini adalah 96%. Tampilannya cukup baik namun masih kurang detail dan tajam. Padahal jajaran ponsel di atas telah memiliki resolusi layar yang sangat bagus untuk saat ini yakni 1440 x 2560 pixel (Quad HD). Mungkin hasilnya akan lebih memuaskan jika nanti Samsung telah mengeluarkan ponsel dengan resolusi 4K UHD karena ukuran ini sesuai dengan resolusi layar bioskop.
Meski terasa nyaman dan asyik, namun ada baiknya kita tidak terlalu berlama-lama memakai headset VR ini. Karena bisa membuat kepala pening berputar-putar. Karena bagaimanapun Anda melihat ke layar yang jaraknya cukup dekat dari mata. Idealnya paling lama setengah jam saja Anda berada di dunia virtual. Biarkan Anda kembali ke dunia nyata dan mata Anda rileks. Selain untuk menjaga mata, pemakaian Gear VR dalam jangka waktu yang lama akan membuat baterai cepat habis dan cepat panas.
KESIMPULAN
Samsung Gear VR adalah perangkat yang paling tepat saat ini untuk menikmati dunia virtual reality lebih maksimal. Perbedaan user experience dibanding Google Cardboard cukup signifikan. Sayangnya, kompatibilitas perangkatnya sangat terbatas hanya pada smartphone high-end Samsung saja. Kendati demikian, harganya yang hanya $99 tergolong sangat terjangkau karena kita akan mendapat pengalaman yang lebih berharga dari sekadar uang yang kita belanjakan untuk membeli perangkat ini.
COMMENTS