Smartphone merek baru “Realme” masuk Indonesia (Foto: Bambang Dwi Atmoko ) B ertambah lagi merek ponsel pintar yang masuk Indonesia. Namanya...

Bertambah lagi merek ponsel pintar yang masuk Indonesia. Namanya Realme, yang merupakan sub-brand dari Oppo. Hari ini, mereka resmi memasarkan produk terbarunya di Indonesia dengan tiga perangkat sekaligus, yaitu Realme 2, Realme 2 Pro, dan Realme C1.
Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara tempat Realme berlabuh. Setelah sebelumnya mereka melakukan debutnya di India. Di negara “Bollywood” tersebut, Realme terbilang sukses dengan penjualan produk yang laris manis.
Sebagai merek baru, mereka berkomitmen menyediakan smartphone berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, menyasar kalangan generasi muda. Ini nampaknya sudah menjadi mantra bagi banyak perusahaan konsumen di Indonesia.
Dengan mengusung tagline “Proud to be young”, Realme fokus untuk menjadi merek smartphone yang inovatif untuk pasar anak muda di Indonesia dengan produk yang memiliki kinerja terbaik di kelasnya. Seperti itu klaimnya.
Menurut Josef Wang, Marketing Director of Realme Southeast Asia, peluncuran Realme di Indonesia merupakan babak baru bagi Realme untuk menjadi game changer dalam industri smartphone global. Ia mengatakan Realme siap untuk menghilangkan batasan dan menetapkan standar kualitas baru di industri smartphone Indonesia.
“Kami mendefinisikannya sebagai ‘Power meets style’ di mana Realme berfokus dalam menyediakan produk dengan inovasi terbaru yang mengkombinasikan kinerja yang kuat dan desain yang stylish. Karena Realme menargetkan pasar global, kami ingin menjadikan peluncuran di Indonesia ini sebagai momentum baru ke industri smartphone global.”
Untuk memasarkan perangkatnya di Indonesia, Realme saat ini bekerjasama dengan tiga mitra. Pertama, Qualcomm untuk dukungan teknologi seperti chipset dan lainnya. Kedua, Lazada untuk mitra penjualan secara online. Ketiga, berkolaborasi dengan game Arena of Valor (AoV) yang sedang populer.
Jika ingin mengetahui lebih rinci mengenai produk Realme, kamu bisa membaca artikel yang saya tulis di Gizmologi berikut ini:
- Review Realme 2 Pro: Kombinasi Kinerja Powerful dan Desain Stylish
- Unboxing: Melihat Lebih Dekat Smartphone Realme 2

Realme ingin mengulang kesuksesan penjualan produknya di India dimana ponsel cerdas Realme 1 terjual habis dalam dua menit setelah tersedia di situs Amazon India. Kinerja ini menjadikan Realme 1 sebagai produk smartphone mendapatkan predikat Best-Seller. Penerusnya, Realme 2, sanggup memecahkan rekor dimana 370 ribu unitnya terjual hanya dalam dua minggu setelah peluncurannya di India.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah Realme berhasil seperti halnya di India? Tentu saja terlalu dini untuk menjawabnya. Karena baru hari ini mereka meresmikan perangkatnya di Tanah Air.
Namun jika melihat potensi yang ada di Indonesia, peluang tersebut sangatlah besar. Data e-marketers mencatat pengguna aktif smartphone di Indonesia telah tumbuh dari 55 juta orang pada 2015 menjadi 100 juta orang pada 2018.
Dengan jumlah tersebut, Indonesia menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika. Pengguna smartphone saat ini di Indonesia didominasi oleh usia produksi yang disebut sebagai generasi milenial dalam rentang usia 15 hingga 35 tahun.
Segmen pasar itulah yang ingin dibidik oleh Realme. Permasalahannya adalah, Realme bukan satu-satunya pemain. Justru di segmen ini pemainnya sangat banyak, bejibun. Bahkan semuanya ingin menikmati kue ini dengan berbagai strategi mereka masing-masing.
Ada beberapa merek smartphone yang gagal bertarung di tengah kerasnya kompetisi di Indonesia. Baik itu merek global maupun lokal. Sebut saja nama-nama seperti HTC, Sony Mobile, Motorola, OnePlus, Zuk, Hitech, Nexian, dan sangat banyak merek ponsel yang pernah beredar di Indonesia dan kini tinggal kenangan.
Ada juga yang hidup segan, matipun tak mau seperti LG. Ada yang ingin bangkit dari keterpurukan seperti Nokia dan BlackBerry.
Sedangkan yang lahir dari brand yang sudah adapun banyak. Selain Realme, ada Honor yang keluar dari rahim Huawei, Nubia dari ZTE, Pocophone dari Xiaomi. Bahkan produsen lokal Evercoss pun membuat merek baru Genpro.
Nah, dari sini saja terlihat bahwa pasar smartphone di Indonesia itu sangat dinamis. Xiaomi yang sebelumnya tidak masuk lima besar, tiba langsung meloncat ke posisi nomor dua, menggeser posisi OPPO menjadi ke posisi tiga. Lenovo yang di tahun 2016 ada di lima besar, hilang sejak 2017. Begitupun dengan Asus yang sebelumnya di nomor 4, sekarang tidak masuk Top 5.
Nah, bagaimana nasib Realme nantinya? Banyak sekali faktor penentu sukses atau gagalnya sebuah merek. Selain memastikan kualitas produk yang mumpuni, harus didukung pula dengan jalur distribusi yang kuat, layanan purna jual dan tak kalah penting, strategi pemasaran yang jitu.
COMMENTS