Asa Nokia di Platform Asha

“Nokia Asha 501 ini adalah langkah pertama kami dalam lembaran Asha berikutnya” ~ Stephen Elop, CEO Nokia. Harapan . Itulah yang selalu meng...

“Nokia Asha 501 ini adalah langkah pertama kami dalam lembaran Asha berikutnya” ~ Stephen Elop, CEO Nokia.

Harapan. Itulah yang selalu menggelora di jiwa Nokia. Produsen asal Finlandia ini tak henti-hentinya berupaya untuk mewujukan harapan untuk kembali menduduki tahta tertinggi di industri mobile. Ya, lebih dari satu dekade mereka mencicipi manisnya menjadi penguasa di ranah ponsel. Namun, dengan sangat terpaksa tahta itu harus diserahkan ke “sang raja” baru, Samsung. Terlena dengan kejayaan ternyata membutakan, sehingga terlambat menyadari bahwa musuh telah berada di depan mata. Musuh itu, iOS dan Android, berhasil merobek-robek pertahanan “panglima” kesayangannya, Symbian, hingga meninggal. Ini adalah saatyang paling menyakitkan. Nokia sendiri terhuyung, bahkan hampir terjatuh, sehingga terpaksa mengurangi beban dengan merumahkan ribuan karyawannya.

Perusahaan ini berada di ujung tanduk, yang dihadapkan dengan berbagai pilihan sulit. Tak ingin berlama-lama larut dalam kesedihan, mereka bangkit dengan mendeklarasikan strategi baru. Mengangkat dua pasukan inti yaitu Lumia dan Asha. Lumia adalah hasil aliansi dengan raksasa teknologi Microsoft, sedangkan Asha murni dikembangkan sendiri. Itulah mengapa Asha begitu istimewa. Bahkan nama Asha memiliki arti yang mendalam yaitu harapan atau asa yang diambil dari bahasa Hindi (Sanskrit). Maka Asha pun dilahirkan di India, negara dengan populasi terbesar kedua di dunia dengan jumlah penduduk 1,2 miliar jiwa.


Asha menyasar segmen menengah ke bawah, di mana pasarnya sangatlah besar karena India termasuk negara berkembang. Jajaran ponsel di seri ini kemudian masuk ke negara-negara berkembang lainnya termasuk Indonesia. Harapan itu terus menunjukkan kenyataannya. Asha menuai sukses di emerging country. Karena di tempat lahirnya dinilai paling berhasil, maka India dipilih sebagai tempat global launch untuk produk terbarunya. Beruntung, saya berkesempatan menyaksikan secara langsung momen istimewa tersebut di New Delhi pada 9 Mei 2013. Bersama empat media nasional lainnya, saya mewakili Majalah Selular ditugaskan untuk meliput acara tersebut.

Launching Nokia Asha 501
Begitu istimewanya peluncuran ini, sehingga dihadiri langsung oleh pucuk pimpinanannya CEO Stephen Elop. Di hadapan 300 jurnalis dari berbagai belahan dunia, pria yang pernah bertahun-tahun di Microsoft ini naik ke panggung dengan setelah jas resminya sambil menunjukkan produk terbaru. “Nokia Asha 501 yang baru ini adalah langkah pertama kami dalam lembaran Asha berikutnya,” ujar Elop dengan nada bersemangat.

Ponsel yang menurut Elop terinspirasi dari seri Lumia ini didesain agar nyaman saat digunakan dan tidak terlalu merepotkan saat dibawa-bawa. Pilihan warna yang disajikan cerah-cerah, disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak muda yang menjadi target utamanya. Ponsel layar sentuh 3 inchi ini mendukung kartu Dual SIM yang dilengkapi kamera 3,2 MP. Daya tahan baterainya cukup mengesankan, yakni talk time hingga 17 jam dan kondisi siaga sampai 48 hari jika hanya memakai satu SIM atau 26 hari dengan dua SIM. Nokia akan menjual Asha 501 mulai Juni dengan patokan harga USD 99.

Lahirnya New Asha Platform
Selain produk baru, ada yang lebih menarik lagi dari event bertajuk “Time to shift gear” ini yaitu Nokia mengumumkan lahirnya sistem operasi New Asha Platform. Sistem operasi ini merupakan hasil dari akuisisi dengan perusahaan software Smarterphone yang dilakukan Nokia pada akhir 2011. Elop menandaskan bahwa seluruh platform ini merupakan kerangka dari Smarterphone dirancang dengan tujuan untuk membawa pengalaman high-end dengan poin pada perangkat keras dan harga yang lebih rendah. Nokia kemudian “mendaur ulang” konsep dan elemen seperti yang ada di tipe N9, dan membawanya kembali ke pasar dengan cara berjalan yang efisien.

Platform ini diklaim membuat pengalaman yang lebih cepat dan responsif dibanding sebelumnya. Meski demikian, Asha tidak akan keluar dari ‘khittah’-nya yaitu akan dipakai di produk Nokia yang murah di level harga Rp 1 jutaan. Ini karena di segmen yang lebih tinggi, Nokia masih cinta mati dengan platform Windows Phone yang dibuktikan lewat seri Lumia. Platform Asha juga bukanlah sistem operasi yang benar-benar baru, melainkan evolusi dari Series 40 (S40).


Beberapa fitur unggulan Platform Asha antara lain:
Swipe
, pengoperasian menu yang lebih atraktif dengan akses ke berbagai fitur dan aplikasi menjadi lebih cepat. Sekilas mengingatkan elemen Swipe UI di platform Meego yang dimiliki Nokia, namun kini sudah tidak dikembangkan lagi.
Fastlane, homescreen yang terintegrasi dengan berbagai fitur dan aplikasi yang sering digunakan. Seperti kontak yang baru saja diakses, aplikasi, social media, dan aktivitas lainnnya. Fastlane menyediakan rekaman bagaimana ponsel dipergunakan, memberikan kepada pengguna sekilas kegiatan di masa lalu, sekarang, dan kemungkinan di masa yang akan datang. 
Nokia Xpress, browser yang mampu mengkompress data internet hingga 90%. Tujuannya untuk membuat mobile browsing lebih cepat dan terjangkau. Peramban ini pada dasarnya sudah ada di ponsel Asha sebelumnya, sehingga di platform ini hanya peningkatan performa. 
Nokia Xpress Now, sebuah aplikasi web yang merekomendasikan konten berdasarkan lokasi, preferensi, dan trending topics. Nokia Xpress Now bukan aplikasi native, melainkan web apps yang terintegrasi dengan web browser. Sehingga yang dipelajari hanya aktivitas pengguna saat menjelajah web. 

Rangkul Developer
Stephen Elop menjelaskan bahwa produk ini lahir dengan melihat dan mempelajari kecenderungan bagaimana orang-orang menggunakan ponsel yang mana sekarang kebutuhan pokoknya adalah media sosial. Maka, beberapa aplikasi populer terutama yang berhubungan dengan jejaring sosial telah tersedia. Diantaranya adalah eBuddy, Facebook, Foursquare, Line, LinkedIn, Nimbuzz, The Weather Channel, Twitter, WhatsApp, WeChat, dan sebagainya. Selain itu juga menggandeng produsen games terkemuka seperti Electronic Arts, Gameloft, dan beberapa developer game lokal di tiap negara. Partner tersebut siap eksplorasi untuk pengembangan aplikasi di platform Asha.

Bagi para developer, Nokia membuka kesempatan untuk mengembangkan aplikasinya di Asha lewat ketersediaan Nokia Asha SDK 1.0 dan Nokia Asha Web Apps. Perusahaan mengklaim developer akan sangat mudah mengembangkan aplikasinya di Asha dengan single code.

 Nokia juga memperkenalkan tool untuk In-App Payment yang didesain untuk memudahkan para pengembang aplikasi memonetisasi produknya dengan menjual konten di dalam aplikasi. Fitur ini menyediakan pengalaman yang simpel dan aman kepada konsumen dan pembayaran yang transparan untuk developer. Nokia telah bekerjasama dengan ratusan operator untuk sistem operator billing atau potong pulsa untuk pembelian konten aplikasi. Sebagai alternatif, developer juga bisa memanfaatkan Nokia Ad Exchange jika ingin aplikasinya dipasang iklan.


***


Dari fitur dan program yang diperkenalkan di atas, terlihat ambisi Nokia untuk kembali menguasai segmen bawah yang kini dikuasai oleh ponsel buatan China maupun produsen global lainnya. Kemampuan Asha dibuat semakin pintar, layaknya smartphone lainnya dengan tawaran harga yang lebih terjangkau. Sejauh ini, strategi lewat dua lini produk yaitu Lumia dan Asha cukup memberikan pengaruh positif di tubuh perusahaan. Walaupun mereka harus bekerja lebih keras lagi jika ingin mengembalikan kejayaannya seperti dulu. Sebuah asa yang tak pernah padam.

COMMENTS

Nama

#Blue Origin,1,#perfectplacetowork,3,#Review,1,#Roket,1,#Samsung Gear VR,1,#Teknologi,1,#Wearable Devices,1,1000 Buku,2,1000Buku,2,3,2,3D,2,3DS Max,1,3G,3,4G,1,4g Lte,2,500px,2,ABI Research,2,About,1,AC Nielsen,2,Accenture,1,Acer,3,Adita Irawati,1,Adobe,6,Adobe AIR,2,affiliate marketing,2,Agama,2,Agate Studio,2,Ahmad Gaus,1,AirBnB,1,Aksesoris,2,AMOLED,1,Analisis,2,Andrea Hirata,3,Android,80,Android Market,9,Android Photography,2,Antivirus,3,Aplikasi,16,Aplikasi Navigasi,1,Aplikasi Untuk Nelayan,1,App Store,13,Apple,20,Application,1,Apps,2,arsitektur,2,Artificial Intelligence,1,Asus,3,augmented reality,1,Auto White Balance,1,AutoCAD,1,Autodesk,2,Autographer,2,Avast,1,Axis,4,Ayu Utami,1,Bakrie Telecom,2,Bali,6,Bangkok,2,BBM,1,belajar fotografi,2,Bengawan,2,Bentang Pustaka,1,berita fotografi,2,Best Shot,2,Better-B,1,BHI,6,Bilangan Fu,2,Bill Gates,2,Biografi,5,Bisnis,17,BlackBerry,14,BlackBerry 10,1,BlackBerry Jam Asia,2,BlackBerry Z10,1,Blog,2,Blogdetik,2,blogger,11,Blogger Peduli,2,Bloggers for Bangsari,2,Blogospjere,1,Books,2,bridge,2,Browser,2,Bsd City,1,Buku Fotografi,4,Bunderan HI,2,Burst Mode,2,Caleg,2,CameraSim,2,CameraSIM for ipad,2,CameraSIM for iPhone,2,Candid,2,Canon,7,Canon EOS,1,Canon EOS 6D,2,Carl Zeiss,2,CDMA,1,Cgi,1,Chatbots,1,Chatzbro,1,Chrome,2,CIMB Niaga,1,Cipinang,1,City Lens,2,Cityscape,2,Cloud computing,3,Cloudy,1,CMOS,2,Cmos Full Frame,1,CMOS full-frame,1,Coast,1,Coffee,2,Content Marketing,1,coolpix S800c,1,Corel Draw,1,Creative Writing,1,Crowdsourcing,2,Dagdigug,2,Dahlan Iskan,2,Daily Social,2,Dakota,2,Daylight,2,Dell,3,Desain Grafis,4,Developer,4,Developer Economics 2013,2,Dian Sastro,2,digital imaging,2,Digital Life,1,Digital Media,1,Digital Parenting,2,digital payment,2,Dion Alexander Nugraha,1,Dolby Mobile,1,DSLR,8,Dual Camera,1,Dual View,2,DyCode,1,E Money,2,e-commerce,5,e-money,2,Ebconnection,1,Edensor,2,edit foto sendiri,2,Editorial,2,Education,4,Ekonomi,1,Elex Media Komputindo,13,Entrepeneur,1,Ericsson,2,Event,4,evolusi fotografi,2,Excelcomindo Pratama,2,Facebook,27,Facebook Ads,1,Fastlane,2,Featured,105,Features,1,Fennec,1,Film Reviews,1,Filterstorm,2,Firefox,2,Flash,1,Flickr,11,Fluoerescent,1,foto jurnalistik,4,fotodroids,2,Fotofestafet,2,Fotografer,4,Fotografi,10,fotograger robot,2,Friendster,1,Froyo,1,Fujifilm,4,Full HD,1,Gadget,4,Gagasan,1,Galaxy S,1,Galaxy Tab,4,Galeri,13,Game,3,gang family,2,Gesang,2,gesture recognition,2,Gingerbread,1,Gmail,1,Gnu,1,Goenawan Mohamad,2,Google,13,Google Gears,1,Google Maps,1,Google Mini,1,Google Search Appliance,1,Google Talk,1,Gorilla glass,2,Gpl,1,GPS,1,Gramedia,2,Grasindo,1,GSM,3,GSMA,1,Haki,1,handphone terbaru 2012,2,Hardy Heron,1,Hasil Foto,7,HCPT,2,HDR,10,HDR Arts,2,Headlines,2,Heartbleed,2,Here Maps,2,Hermawan Kertajaya,1,Herry Nurdi,1,high dynamic range,2,high speed camera,1,high speed photography,2,Hijup,1,Hitech,1,Honeycomb,1,HT Mobile,2,HTC,26,HTC Android,1,HTC One,6,htc one s,4,HTC Sense,1,Huawei,4,Human Interest,4,Ice House,2,Iconia,1,idblognetwork,2,Igop,1,Igos,2,IM3,4,Indo Pos,2,Indobackpacker,2,Indonesia,2,Indonesia Business Today,2,Indosat,6,Infografis,10,infographic,4,Inisiatif,2,Inovasi,4,instacanvas,2,Instagram,40,Instagram Handbook,1,Instagram URL,2,Instagram Web Profiles,2,Intermezzo,51,Internet,8,Internet Explorer,1,Internet of Things,2,iOS,21,iPad,23,iPhone,27,iPhone 4,2,iPhone 4S,3,iphonesia,2,iPod,1,iPod touch,6,Iron Man,1,Islam,6,istiqlal,2,iStock Photo,2,Jaiku,2,Jaringan,1,Jenghiz Khan,1,Jenny Tomlin,1,Joomla,1,jurnalisme,1,Kabel Charger,1,Kabel Data,1,Kamera,1,Kamera 3D,2,kamera android,2,kamera canggih,2,kamera full frame,2,kamera keren,2,kamera ponsel,1,kamera terbaru 2012,1,Kamera Unik,2,Kampanye,2,Kapan Lagi,2,Kaskus,2,Kepulauan Seribu,2,Kevin Systrom,1,Kominfo,2,kompas,1,Komputer,8,Komunitas,3,Kontes Foto,4,Kontributor,2,kopdar,2,Krakatau,2,Krakatu,2,Kronologger,2,kurban,2,Kyocera,1,Landscape,2,Laptop,2,Laskar Pelangi,4,Laut Nusantara,1,Lebaran,6,Legislatif,2,Lentera Dipantara,1,LG,6,LG Optimus G,1,li wei,2,Lightbox,4,Lingkar Pena,2,Linux,4,LTE,4,Lumia,2,Lumix,2,Luna Maya,1,M2M,2,Mac OS X,1,Machine to Machine,2,Maemo,1,Magic Frame,2,Magnoffee,2,Magnum,2,Majalah Selular,2,Manajemen,1,Marketing,1,Marting Lings,1,Maryamah Karpov,2,MasterCard,3,MasterPass,3,memoto,2,Memoto Lifelogging camera,1,Mentari,2,Mfish,1,Microsoft,11,Mike Krieger,1,Millenial,1,Mito,1,Mobile 8,1,mobile payment,2,mobile photography,4,Mobile-8,1,Mohammad Jeprie,1,Molome,3,Motivasi,1,Movie,6,Mozilla,3,Mozilla Firefox,1,Mozilla Party,1,Mudik,5,Muh Budi Setiawan,2,Muhammad,1,muktamar blogger,6,Myspace,1,Mytubo,2,N86,1,Nao robot,2,Nationalism,4,Netizen,72,New Asha Platform,2,New Media,1,New Wave Marketing,1,News,4,Nexian,1,Nextbit Robin,2,Nexus,4,NFC,2,Nightlife,2,Nikon,5,Nokia,17,Nokia 1,1,nokia 808 pureview,1,Nokia Asha 501,2,Nokia Lumia,3,Nokia Maps,2,Nokia Siemens Network,1,Nokia Siemens Networks,1,Nokia Xpress Browser,2,Nokia Xpress Now,2,Norton,3,Norton 360 Multi Devices,2,Notebook,2,Novel,5,NSN,1,NTS,2,Obama,2,Olympus,7,Omnia,1,Online Shop,1,Onno,2,Open Source,5,Opera,3,Opini,24,Oppo,1,Optimal Image Stabilizer,2,Ovi,1,Panasonic,6,Panorama,4,Parenting,2,Parking,1,Path,1,PB2008,2,Pemilu 2009,2,Pendidikan,1,Pengembangan Diri,1,pesta blogger,4,Photo Editing,2,Photo Essay,3,photo sharing,4,Photo Studio,2,Photo Wizard,1,photoBot,1,Photography,4,Photography From My Eyes,2,photography history,1,Photojojo,1,Photoshop,5,photovine,1,Picasa,2,PicFrame,1,Picplz,5,PicsArt,2,PicSay,2,PicSay Pro,1,Pinstagram,1,Pixlr,1,Pixlromatic,1,Play Store,1,Plaza Indonesia,2,Plurk,2,point of interest,1,Polaroid,3,Politics,3,Politik,2,Ponsel,1,ponsel android terbaru,1,Posman Sitohang,1,Pramoedya,1,Pramoedya Ananta Toer,1,Preview,9,Preview Kamera,2,Prima Infosarana Media,1,Prism,1,Profile,1,Pulau Tidung,2,Qualcomm,3,Realme,1,Rekening Ponsel,2,Rekomendasi,7,Religia,6,Republika,1,Resensi,4,Review,21,Review Gadget,1,Review HTC One S,1,Review Kamera,8,Rhonda Byrne,1,Ridwan Sanjaya,1,RIM,4,robot photographer,1,Roman,3,RPM Konten Multimedia,2,RSS,1,Ruang Analisis,6,Ruang Aplikasi,19,Ruang Berita,15,Ruang Kamera,2,Ruang Panduan,3,Ruang Uji,16,Sabili,1,Sampoerna,1,Samsung,33,Samsung Forum,2,Samsung Galaxy Camera,2,samsung galaxy note,1,Samsung Galaxy S4,1,Samsung Galaxy S6,2,Samsung Galaxy Tab A,1,Sang Pemimpi,1,Searching,1,Security,3,Sejarah,1,sejarah fotografi,1,Sekolah,2,Selebritis,1,Selfie,2,Selular,8,Serambi,1,Services,8,Shade,1,Shutterstock,1,Simpati,2,simulator kamera DSLR,2,SkyDrive,1,Skype,1,Smart Camera,1,Smart Home,1,Smart Tags,1,Smart Telecom,1,Smartphone,24,Smartphone Indonesia,1,Snapdragon,2,Snapseed,1,Social Media,5,Social Networking,1,Society,4,Solo,2,Sony,12,Sony Ericsson,5,Sony Xperia Z,1,startup,9,Startup Lokal,3,Statigram,1,Steve Jobs,2,steve mccurry,2,Streamzoo,2,Stuck On Earth,1,Sunda Kelapa,1,Sunset,4,Super AMOLED,1,Survei Kamera,2,Swype,1,Symantec,4,Symbian,6,Tablet,10,Takudar Khan,1,Technology,2,Techpolitan,1,Teknologi,27,Teknologi dan Telekomunikasi,16,Telecommunication,8,Telekomunikasi,20,Telekomunikasi Indonesia,1,Telkom,1,Telkomsel,14,Telkomunikasi,2,Tere Liye,1,Test Drive,1,Texas Instrument,1,The Secret,1,Three,1,Tiga Serangkai,1,Timescape,1,Tips,14,tips edit foto,1,Tips Fotografi,11,TipsFoto,2,Torch,1,Toshiba,1,TouchWiz,1,toucretouch,1,Transportasi,7,Traveling,11,Trend Fotografi,2,Tungsten,1,Tweetdeck,1,Twitter,10,Uber,2,Ubuntu,1,Ultra Pixel,2,Valentine,2,Vlogs,1,VMware,8,Vox,1,Wahana Komputer,1,Waze,1,Web 2.0,1,Webstagram,1,White Balance,1,Wi-Fi,2,Windows,1,Windows Mobile,2,Windows Phone,6,XL,6,XL Axiata,4,XL SmartBuy,2,Xmor R,1,Xperia,2,yahoo,2,YouTube,2,Yuyung Abdi,1,ZTE,2,
ltr
item
mrbambang: Asa Nokia di Platform Asha
Asa Nokia di Platform Asha
mrbambang
https://mrbambangblog.blogspot.com/2013/05/asa-nokia-di-platform-asha_29.html
https://mrbambangblog.blogspot.com/
https://mrbambangblog.blogspot.com/
https://mrbambangblog.blogspot.com/2013/05/asa-nokia-di-platform-asha_29.html
true
1307657475298993394
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy